Bisnis.com, BERAU- Lahudu (31) adalah satu-satunya korban selamat dari insiden hilangnya tiga nelayan di Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara yang sampai saat ini masih dalam pencarian.
Kejadian bermula saat empat tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di perusahaan penangkapan ikan Malaysia sedang melayan di Pulau Tarakan, Kalimantan Timur.
Mereka menggunakan kapal berbahan viber dengan panjang 7 meter dan lebar 1,5 meter. Ketika mereka menabar jala, kapal terkena karam karena gelombang kencang. Keempat nelayan terjatuh dan berpisah. Kapal tenggelam.
Kapolpos Pulau Derawan Aiptu Ajun Polisi I Puji Suyanto mengatakan dari empat nelayan, satu korban selamat.
"Korban selamat hanya Lahudu. Lainnya belum ditemukan," katanya saat ditemui di Pos Polisi Pulau Derawan, Rabu (18/9/2013) malam.
Dipastikan, insiden terjadi pada Minggu (15/9/2013) dini hari. Lahudu ditemukan oleh awak kapal pengangkut penumpang reguler KM Indomaya Nunukan - Derawan pada Rabu (18/9/2013) sore hari. Korban dievakuasi ke Pulau Derawan dengan keadaan terkulai lemas.
"Selama 2 hari 2 malam, korban terapung di lautan. Lahudu hanya makan kelapa terbelah yang saat itu tengah terapung," katanya.
Selama terapung di laut, Lahudu memanfaatkan gabus atau streofoam yang biasa digunakan untuk tempat pembekuan ikan. Dia besyukur stereofoam tersebut menyelamatkan nyawanya. Korban lainnya, Adi, Keo dan Lamilo hilang entah kemana.
Sementara Lahudu yang terkulai lemas tak berdaya di Pos Polisi Pulau Derawan mengatakan gelombang tinggi satu meter menghantam kapalnya saat kejadian.
Kapal yang mereka gunakan oleng dan terbalik akibat angin kencang. Semua korban hilang termasuk Lahudu merupakan warga Buton, Sulawesi Tenggara.
Lahudu mengaku sempat bersama dengan ketiga rekannya saat kapal terguling. "Namun karena gelombang terus meningkat, saya tidak tahu ke mana arus membawa mereka," paparnya. (ltc)