Bisnis.com, MAKASSAR--Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sulawesi Selatan terpilih, Amirullah Abbas, siap merangkul kandidat yang kalah dan para pendukungnya sekalipun mereka tidak menyalurkan hak suara.
"Kami akan susun pengurus, duduk dengan Iwan Aras, agar Hipmi ke depan bisa ikut menganggat ekonomi Sulsel," katanya, Senin (16/9/2013).
Menurutnya kisruh yang terjadi selama musyawarah daerah Hipmi Sulsel pada Minggu (15/9) maupun awal Juli lalu adalah dinamika beroganisasi dan menjadi pembelajaran bersama.
Ke depan, lanjutnya, Hipmi Sulsel akan lebih banyak merangkul anggota di level kabupaten untuk mengembangan ekonomi daerah, terutama sektor pertambangan.
Pria yang akrab disapa AA ini berjanji akan membantu pengusaha pertambangan dengan memfasilitasi eskavator yang bisa disewa dengan biaya yang disubsidi.
Dia berharap anggota Hipmi semakin terlibat dalam kegiatan ekonomi daerah, tidak bersandar pada proyek pemerintah atau lebih mandiri dan memperkuat sekretariat.
Pada pelantikan nanti, katanya, pihaknya juga akan mengundang perbankan dan membuat perjanjian untuk pembiayaan usaha ke para pengusaha.
"Selama ini anggota Hipmi sudah punya usaha, kami hanya akan bukakan link ke tingkat nasional, perbankna, dan akses pinjaman," tambahnya.
Menurutnya sebagian pengusaha di daerah masih malu mengambil kredit ke bank, padahal untuk menjadi besar perlu pinjaman dana yang cukup besar.
Ricuh
Meski ada ancaman gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara dari lawan soal keabsahan posisi ketua Hipmi Sulsel, Amirullah optimis gerbong pengusaha muda yang dipimpinnya akan lebih solid.
AA terpilih dalam suasana Musda yang diwarnai kericuhan antara anggota yang beda kubu. Pada Musda di Hotel Sahid Makssar, Minggu (15/9), terjadi beberapa kali bentrok antara pendukung AA dengan Andi Iwan Darmawan Aras (AIA).
Saling adu jotos dan kejar-kejaran terjadi dalam ruangan Musda yang berlangsung hingga Senin (16/9) dini hari dengan agenda pemilihan ketua baru. Pendukung AIA akhirnya tidak menyalurkan hak pilihnya.
Musda di Hotel Sahid adalah lanjutan setelah pada acara di Hotel Clarion awal Juli lalu menemui jalan buntu atau deadlock. Pada saat itu sempat terjadi insiden penangkapan oleh polisi terhadap peserta yang membawa badik ke dalam arena.