Bisnis.com, PEKANBARU - Luas lahan perkebunan sawit di Indonesia rupanya semakin ekspansif dan kini luasnya sudah melebihi dari luas lahan sawah untuk tanaman pokok padi.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan saat ini lahan sawit sudah mencapai 9,2 juta hektare, sedangkan lahan sawah hanya 7,9 juta hektare.
“Saat ini luas lahan sawit sudah melebihi luas lahan untuk tanaman pangan pokok, untuk padi. Saya harap [ke depannya] bisa ada diversifiksilah,” ujarnya di sela-sela acara Rakernas Kadin di Pekanbaru, Senin (16/9/2013).
Suswono mengatakan saat ini dari luas lahan untuk sawit yang sudah berizin seluas 9,8 juta hektare, seluas 9,2 juta hektare di antaranya sudah ditanami (eksisting). Menurutnya, Indonesia masih memiliki potensi lahan untuk sawit hingga 18 juta hektare.
“Tapi konsentrasi saat ini lebih fokus pada peningkatan produktivitas petani, bukan menambah areal sawitnya,” ujarnya.
Franky Widjaja, WKU Kadin bidang Agribisnis dan Pangan mengatakan dari total 9,2 juta hektare lahan sawit di Indonesia, 43% di antaranya diusahakan oleh petani plasma.
Di antara petani plasma ini, ada yang petani swadaya alias independen, yang menurut Franky tidak punya bimbingan untuk melakukan agriculture practice yang lebih baik.
“Yang independen ini ngga bisa dapat bibit bagus, teknologi mereka ngga bagus,” ujarnya.
Oleh sebab itu, perlu langkah untuk meningkatkan produktivitas para petani yang sekarang ini di bawah standar industri. Untuk sawit, lanjutnya, seharusnya produksinya bisa 5—6 ton per hektare. Namun, rata-rata industri saat ini masih 4 ton per hektare, sementara petani independen hanya 2—2,5 ton per hektare.
“Jadi potensinya masih sangat besar. Ini bisa kita galang dengan tidak membuka lahan lebih banyak lagi, tapi bisa mendapatkan produktivitas lebih tinggi untuk bisa menjawab ketahanan pangan kita, khususnya sawit yang juga bisa membantu ketahanan energi karena itu juga bisa untuk biofuel,” jelas Franky.