WASHINGTON – Defisit anggaran Amerika Serikat pada Agustus menurun dari tahun sebelumnya setelah menguatnya pasar tenaga kerja. Momentum ini merupakan sinyal positif yang dapat mendorong Amerika Serikat menuju ekonomi terbesar dunia dengan defisit terendah sejak 2008.
Jumat (13/9/2013) Departemen Keuangan AS mengatakan defisit anggaran sebesar US$147,9 miliar bulan lalu, dibandingkan defisit Agustus 2012 yang mencapai US$190,5 miliar. Pada 11 bulan tahun fiskal yang berakhir 30 September defisit anggaran mencapai US$755,3 miliar, selisih yang cukup sedikit sepanjang 5 tahun.
Percepatan ekonomi dan kenaikan pajak penghasilan membuat penerimaan meningkat, di lain pihak komisi anggaran memotong pengeluaran dengan menurunkan pembiayaan pada pengangguran. Menurut Kongres Anggaran, sepanjang tahun ini selisih defisit anggaran akan semakin mengecil karena September diharapkan sebagai tahun surplus.
“Ini adalah cerita mengenai perbaikan ekonomi yang memberikan pemerintah banyak keuntungan sekaligus pemotongan anggaran yang akan mengurangi pengeluaran tahun ini,” terang Millan Mulraine Direktur Rate Research TD Securities USA LLC di New York.
Menurut perkiraan median sebanyak 19 analis pada survei yang dilakukan Bloomberg menunjukkan defisit pada Agustus sebesar US$146 miliar.
Laporan hari ini menunjukkan pendapatan meningkat 3,6 % pada Agustus menjadi US$185,4 miliar dari bulan yang sama tahun lalu. Pengeluaran juga dilaporkan sebesar US$333,3 miliar dibandingkan tahun lalu yang mencapai US$369,4 miliar.
Kebuntuan Anggaran
Kongres Republik juga menuntut pemotongan anggaran dilakukan lebih jauh, termasuk menarik dukungan dana untuk peraturan kesehatan Obama. Legislatif juga tidak menyetujui anggaran penegluaran fiskal tahun 2014 yang berisiko memunculkan government shutdown setelah tahun fiskal berakhir 30 September.
Sekretaris Kementrian Keuangan AS, Jacob J. Lew yang diwawancarai 26 Agustus juga mendesak pemerintah untuk menaikkan batas hutang yang saat mendekati 16,7 miliar dolar. Ia mengatakan jika hal tersebut tidak dilakukan maka pemerintah akan membatasi otoritas pinjaman pertengahan Oktober. Pada poin tersebut, pemerintah memiliki sekitar 50 miliar dolar uang tunai yang tidak akan mencukup untuk menutupi pengeluaran pada jangka waktu tertentu.
Volatilitas penerimaan pajak membuat sulit untuk memprediksi waktu yang tepat ketika pemerintah tidak mampu melunasi tagihan tersebut, seperti yang dikemukakan oleh Bipastiasn Policy Center, Grup Analisi yang berbasis di New York.