Bisnis.com, JAKARTA--Jumlah rumah tangga usaha pertanian DKI Jakarta satu dekade terakhir merosot tajam hingga mencapai 76,45% dari 52.178 pada 2003 menjadi 12.287 tahun 2013.
Kepala Bidang Statistik Produksi BPS DKI Jakarta Suhartono mengatakan kemerosotan jumlah usah pertanian ini karena Jakarta bukan basis usaha pertanian.
Penurunan tertinggi terjadi di kota administrasi Jakarta Pusat 93,38% dan penurunan terendah di kota administrasi Jakarta Utara 51,15%. "Total penurunan rumah tangga usaha pertanian di DKI ini sebanyak 39.891 rumah tangga," katanya dikutip dari berita resmi statistik BPS Provinsi DKI Jakarta.
Meski demikian, Ibu Kota masih terdapat populasi sapi atau kerbau 4997 ekor atau lebih banyak dibandingkan pendataan oleh BPS pada 2011 yang mencatat sapi atau kerbau di Jakarta 4.611 ekor.
Populasi sapi atau kerbai berdasarkan wilayah paling banyak di Jakarta Selatan 2.244 ekor, Jakarta Timur 1.965 ekor, Jakarta Barat 616 ekor, dan paling sedikit di Jakarta Pusat 63 ekor.
Suhartono menambahkan, di Tegal Parang Mampang Jakarta Selatan terdapat peternakan bertingkat yang memproduksi sapi kualitas nomor wahid. Menurutnya, peternakan sapi di tengah kota tersebut menyediakan sapi kurban untuk Presiden dan Wakil Presien. "Memang kualitas sapinya bagus," ujarnya.