Bisnis.com, JAKARTA—PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) atau ASEI bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Finance membidik perusahaan nonbankable melalui asuransi pembiayaan tagihan domestik.
Direktur Utama ASEI Zaafril Razief Amir mengatakan asuransi pembiayaan tagihan domestik dapat membantu perusahaan yang tengah merosot kinerjanya untuk tetap beroperasi.
“Sinergi [ASEI dan PPA Finance] sangat strategis, memberi manfaat kepada perusahaan non bankable,” katanya Selasa (27/8/2013).
Secara umum, asuransi pembiayaan tagihan domestik memberikan perlindungan dalam proses pemberian fasilitas pembiayaan tagihan domestik. Untuk asuransi pembiayaan tagihan domestik ini, ASEI memberikan nilai pertanggungan mencapai sekitar 85%.
Perusahaan non bankable yang dibidik memiliki kolektibilitas kredit dalam perhatian khusus atau kolektibilitas 2, perusahaan ini mulai mengalami ketidaklancaran dalam pembayaran tagihan. Menurutnya, perusahaan semacam itu masih memiliki peluang untuk berkembang karena relatif sehat.
Renny O. Rorong, Direktur Utama PT PPA Finance, menjelaskan PPA Finance melakukan kegiatan factoring (anjak piutang) yaitu dengan membeli tagihan perusahaan yang tidak bankable lagi dari pihak perbankan.
Dengan adanya pembelian tagihan, perusahaan mendapatkan modal kerja kembali dari PPA Finance untuk tetap beroperasi. Mengingat perusahaan tersebut terbilang tidak bankable, maka terdapat resiko yang harus ditanggung PPA Finance sebagai pihak yang membeli tagihan.
Untuk mengamankan posisi PPA Finance, maka ASEI selaku perusahaan asuransi akan mengganti apabila tagihan tidak terbayarkan saat jatuh tempo. Dengan begitu, debitur PPA Finance atau perusahaan non bankable tersebut akan leluasa ketika mendapatkan pembiayaan dari PPA Finance.