Bisnis.com, BENGKULU - Sebagian warga Bengkulu masih berburu baju baru meski Lebaran telah berlalu dengan memanfaatkan uang dari pemberian saat bersilaturahim ke sanak keluarga atau tetangga.
"Sebelum Lebaran belum sempat beli baju yang saya inginkan karena tidak ada uang lagi. Karena dari THR terkumpul cukup uang, makanya saya belikan untuk menghilangkan penasaran," kata Ani, warga Kota Bengkulu, Minggu (11/8/2013).
Dia yang masih duduk di bangku kelas VIII salah satu SMK di kota itu mengaku tertarik dengan baju model terbaru tersebut.
"Waktu sebelum Lebaran tak mungkin lagi meminta uang ke orang tua karena kebutuhan keluarga cukup besar, nah kalau kemarin saya punya uang sendiri," kata dia.
Sementara itu, pantauan di Kota Bengkulu sejumlah toko penjual pakaian mulai buka pada hari kedua Lebaran dengan harapan meraup rezeki dari orang yang masih ingin berbelanja. Hampir semua toko tersebut dikunjungi warga dan membeli.
"Kami sengaja memanfaatkan peluang ini, ternyata banyak pembelinya," kata Haryanto, salah seorang pemilik toko pakaian jadi.
Dia mengatakan harga yang ditawarkan masih dalam kategori Lebaran yakni di atas rata-rata hari biasa karena untuk mendatangkan barang-barang tersebut dari Jawa dikenakan biaya tambahan.
"Produk-produk yang kami jual ini masih persediaan untuk Lebaran dan harganya ada kenaikan rata-rata lima hingga sepuluh persen dibandingkan hari biasa," kata dia.
Seorang pembeli Ny Haida mengaku tidak mempermasalahkan adanya kenaikan harga karena memang selama ini tidak mengetahui harga awalnya.
"Kami tidak tahu berapa harga dasarnya. Karena suka dan cocok dan harganya masih terjaungkau, kami beli," terang dia.
Da pun mengakui bahwa uang yang dibelanjakan tersebut, terutama untuk pakaian anak-anaknya dari mengumpulkan THR yang diterima putra-putrinya tersebut.
"Anak-anak dapat THR dan dikumpulkan jumlahnya lumayan. Daripada uangnya nanti habis entah ke mana, saya minta dan belikan pakaian saja," kata dia.