Bisnis.com, JAKARTA— Kepolisian RI memastikan ledakan yang terjadi di Vihara Ekayana, Jakarta, pada Minggu (4/8/2013) malam menggunakan bahan peledak khusus.
"Sementara, berdasarkan hasil yang kita sita di situ, memang ada kabel. Kemudian ada bahan-bahan yang bisa meledak sehingga yang pasti memang bukan petasan," ujar Kapolri Jend. Timur Pradopo saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/8/2013).
Berdasarkan hasil pemeriksaan olah TKP, ujar Timur, pihaknya menemukan dua unit yang menyerupai bom. Satu unit, ujarnya, telah meledak pada tadi malam.
Sementara itu, satu unit lagi saat ini sedang diamankan di pusat laboratorium forensik. Petugas mengamankan bom yang belum meledak itu untuk memeriksa jenis, bahan, serta kekuatannya.
"Sekarang sedang dilakukan penyidikan terhadap semua yang berkaitan," katanya.
Timur mengakui belum mengetahui motif aksi peledakan di Vihara Ekayana. Saat ini, tambahnya, polres dan tim juga sedang memeriksa saksi-saksi terkait.
"Selama ini kan ada gereja, mesjid, kemudian ini vihara. Sementara ini ada delapan saksi yang diperiksa. Dari saksi-sakti tadi, tentunya kami akan lakukan pengembangan. Kita tunggu hasil penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Timur menuturkan ledakan di Vihara Ekayana, wilayah Greenville, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, terjadi tepat pukul 19.01 WIB, Minggu (4/8/2013).
"Di sana ada CCTV yang mnunjukkan kejadian itu pukul 19.01 WIB. Kemudian ada ledakan di sana, sedang ada kegiatan ibadah agama," ujarnya.
Saat ledakan berlansung, ujar Timur, para jemaat tetap melanjutkan ibadahnya karena menilai ledakan tidak terlalu keras.
"Mereka tidak melihat itu sebagai sesuatu yang harus dicurigai," katanya.
Namun demikian, ujar Timur, beberapa petugas di tempat kejadian perkara melaporkan telah melihat hal yang mencurigakan ke Polres Jakarta Barat sekitar pukul 20.00 WIB.
"Kemudian pukul 20.20 WIB petugas polres ke TKP," ujarnya.
Hingga saat ini, ujarnya, hasil olah TKP sementara menunjukkan adanya satu orang korban lecet dengan luka di lengan kanan sepanjang 2 cm. (ltc)