Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengutuk pelaku peledakan Vihara Ekayana, Jakarta Barat yang telah merusak suasana damai di bulan suci Ramadhan, pada Minggu malam (4/8) sekitar pukul 19.01 WIB.
"Aparat keamanan sudah diminta segera mencari dan menangkap siapa pun pelaku peledakan di Vihara Ekayana," kata Menko Polhukam dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Antara, Senin (5/8/2013).
Menkoplhukam mengatakan, hingga kini masih ada pelaku tidak bertanggungjawab , karenanya kesadaran sosial harus lebih ditingkatkan dan masyarakat diminta melaporkan setiap tindakan-tindakan yang mencurigakan.
"Teroris selalu mencari kelengahan aparat. Aparat pasti dengan serius menangani kejadian ini," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Polisi Sutarman mengatakan, ledakan terjadi sekali di Vihara Ekayana Jalan Mangga II/8 RT 08/08 Kelurahaan Duri Kepa, Jakarta. Barat, Minggu, dengan daya rendah.
"Satu kali mengeluarkan asap, namun tidak jadi meledak," kata Sutarman.
Ledakan terjadi di pintu masuk kebaktian, diduga terdapat tas mencurigakan berisi plastik warna hijau diperkirakan seberat tiga kilogram.
Kepulan asap juga terjadi di pintu masuk ke dalam yang diduga isinya telepon selular, serpihan besi, kabel dan baterai persegi. (ltc)
Menkopolhukam Kutuk Pelaku Bom Vihara Ekayana
Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengutuk pelaku peledakan Vihara Ekayana, Jakarta Barat yang telah merusak suasana damai di bulan suci Ramadhan, pada Minggu malam (4/8) sekitar pukul 19.01
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
China Kembali Berlakukan Bebas Visa bagi Warga Jepang
5 jam yang lalu