Bisnis.com, RABAT - Pemerintah Maroko telah menyetujui empat tahun perjanjian kerja sama perikanan dengan Komisi Eropa. Melalui perjanjian ini memungkinkan 126 kapal ikan Eropa menangkap ikan di perairan Maroko dan Sahara Barat.
Dengan perjanjian ini, pihak Maroko akan mendapat pendapatan sekitar 40 juta euro setiap tahunnya atau naik 4 juta euro dibandingkan dengan tawaran sebelumnya yaitu 36 juta euro.
Meskipun demikian, Parlemen Eropa sempat menolak perjanjian ini dengan alasan kedaulatan Maroko atas kawasan Sahara Barat masih dipertanyakan oleh dunia internasional. Oleh karena itu, beberapa petinggi parlemen menganggap perjanjian ini berpotensi melanggar hukum internasional.
Komisi Perikanan Eropa Maria Damanaki mengatakan sikap Parlemen Eropa kemungkinan akan tetap seperti pada 2011 lalu, yakni menolak perjanjian ini, karena memang berpotensi melanggar hukum internasional.
"Saya tidak yakin Parlemen Eropa akan menyetujuinya, yang pasti hal ini terkait dengan hukum internasional. Dan saya kira Maroko mematuhi aturan internasional tersebut,” jelas Maria, Selasa (30/7/2013).
Sebelumnya, pengakuan Maroko atas Sahara Barat mendorong terjadinya pemberontakan yang dilakukan oleh Front Oposisi Polisario. PBB sempat menengahi perundingan dua pihak di 1991, namun gagal.