Bisnis.com, MOSKWA--Pemerintah Amerika Serikat berjanji secara formal kepada Rusia untuk tidak mengeksekusi Edward Snowden jika dia kembali ke AS dan menghadapi hukuman atas tuduhan telah membocorkan rahasia pemerintah.
Sementara Pemerintah Rusia mengatakan bahwa anggota keamanan Rusia dan AS tengah melakukan diskusi mengenai nasib Snowden.
AS telah meminta Rusia untuk menyerahkan Snowden kembali ke negaranya untuk menghadapi pengadilan.
Namun, Rusia belum memberikan respons positif sehingga pria berusia 30 tahun yang sebelumnya bekerja sebagai agen rahasia AS ini sudah sebulan lamanya terjebak di area transit bandara Moskwa, Rusia,
Rusia menolak untuk mengekstradisi Snowden, yang telah membocorkan rincian dari program surveilans rahasia AS termasuk data penyadapan telepon dan internet yang dilakukan pemerintah AS, dan sekarang tengah mempertimbangkan permintaan Snowden untuk suaka sementara.
Dalam surat yang tertanggal pada Selasa (23/7/2013) dan dirilis pada Jumat (26/7/2013), Jaksa Agung AS, Eric Holder menulis bahwa ia telah berupaya untuk menghilangkan klaim tentang apa yang akan terjadi pada Snowden jika ia dikirim pulang.
"Mr Snowden menyampaikan keinginannya untuk mencari suaka sementara di Rusia dengan alasan bahwa jika ia kembali ke Amerika Serikat, ia akan disiksa dan akan menghadapi hukuman mati. Pernyataan ini sepenuhnya tidak berdasar," tulis Holder seperti yang dilansir Reuters (26/7/2013).
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Anggota Kemanan Rusia (FSB) dan Anggota Keamanan AS (FBI) sedang dalam pembicaraan atas Snowden, yang tinggal di bandara Sheremetyevo, Moscow, telah menyebabkan hubungan antara Moskow dan Washington semakin memanas.
Juru bicara Presiden Rusia, Vladimir Putin menyampaikan pernyataan dari presiden yang menyatakan bahwa sebaiknya hubungan kedua negara tidak rusak hanya karena sengketa yang tengah terjadi, tidak peduli bagaimana situasi atas kasus ini berkembang. Putin sendiri tidak secara pribadi berurusan dengan masalah ini.
“Sekali lagi ia menjelaskan bahwa Rusia tidak menyerahkan dan tidak akan menyerahkan siapapun,” ujar Putin seperti yang dilansir oleh Reuters.
Putin yang merupakan seorang mantan mata-mata Komite Keamanan Negara (KGB) mengatakan bahwa Snowden hanya bisa diberikan perlindungan dari Rusia jika ia berhenti untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan AS.
Seorang pejabat penegak hukum AS, menyatakan bahwa FSB telah mengadakan pembicaraan mengenai Snowden. Namun, hingga saat ini masih belum diketahui hasil dari permbicaraan antara kedua pihak tersebut.
Seorang pakar keamanan Rusia mengatakan bahwa pembicaraan tersebut mungkin membahas mengenai bagaimana untuk mengamankan janji dari Snowden untuk berhenti membocorkan rahasia keamanan AS jika ia diberikan suaka di Rusia.
“AS mungkin mengerti bahwa mereka tidak akan mendapatkan Snowden, sehingga menurut saya mereka mencoba untuk menyelamatkan citra mereka dan menghentikan Snowden untuk membocorkan data rahasia keamanan AS kepada public,” ujar Andrei Soldatov.
Pendukung Snowden ini khawatir, jika ia nanti menghadapi nasib yang sama seperti Pratu Bradley Manning, tentara AS yang diadili karena membocorkan dokumen ke WikiLeaks yang merupakan kelompok anti-kerahasiaan. Pada penangkapannya, Manning ditempatkan di sel isolasi hingga 23 jam sehari dengan penjaga ketat dan memeriksanya setiap beberapa menit.
"Penyiksaan merupakan tindakan yang melanggar hukum di Amerika Serikat," tulis Holder, tanpa referensi eksplisit dari kasus Manning. "Jika ia kembali ke Amerika Serikat, Snowden akan segera dibawa ke pengadilan sipil,” imbuhnya.
Snowden sebelumnya telah mendapat tawaran suaka dari tiga negara Amerika Latin, tetapi tidak satupun dari mereka dapat dicapai langsung melalui penerbangan komersial dari Moskow, di mana ia terbang dari Hong Kong pada 23 Juni. Paspornya pun juga sudah dicabut oleh Amerika Serikat.
Harapannya hanyalah tinggal di zona transit airport Sheremetyevo dan mengharapkan Rusia bisa memberinya suaka. Walaupun Rusia menegaskan secara formal bahwa kawasan itu tidak termasuk wilayahnya, telah memicu gelombang spekulasi tentang kemungkinan intervensi politik.
Seorang pengacara Rusia, Anatoly Kucherena menyatakan bahwa ia akan membantu Snowden dalam permintaan suaka. Ia menyatakan bahwa kliennya itu khawatir jika ia akan menghadapi penyiksaan atau hukuman mati jika kembali ke AS.
Sebuah konferensi Senat AS diadakan pada hari Kamis (25/7/2013) tengah mempertimbangkan akan berusaha mencari kesepakatan atau justru memberikan sanksi terhadap Rusia atau negara lain yang menawarkan suaka kepada Snowden. (ra)