Bisnis.com, JAKARTA - Kekhawatiran akan iklim investasi yang tidak kondusif menjadi isu utama media nasional hari ini selain tindakan Bank Indonesia yang memprioritaskan stabilitas ekonomi dalam merspons gejolak ekonomi, Kamis (25/7/2013).
Iklim Investasi Perlu Dijaga
Nilai rupiah terhadap dolar AS terus melemah seiring adanya dividen penanaman modal asing dan hasil investasi yang ditransfer ke luar negeri. Pemerintah perlu menjaga iklim investasi yang kondusif, sehingga perusahaan asing menanamkan kembali labanya di Indonesia. (KOMPAS)
Awasi Skema Investasi Index Golden Bird
Tawaran investasi berimbal hasil tinggi masih saja marak. Salah satunya, tawaran investasi Index Golden Bird (IGB) yang menjanjikan return tetap 5% per bulan dari nilai investasi nasabah. (KONTAN)
BI Prioritaskan Stabilitas
Merespons gejolak ekonomi, Bank Indonesia memprioritaskan stabilitas ekonomi ketimbang laju pertumbuhan. Mendahulukan pertumbuhan pada saat ekonomi Indonesia diguncang inflasi dan defisit neraca pembayaran justru mendorong capital outflow dan membuat kurs rupiah bergerak liar. Pertumbuhan ekonomi 2013 akan berkisar 5,8-6,2% atau di bawah perkiraan awal 6,2-6,6%. (INVESTOR DAILY)
Nilai Emisi Obligasi Korporasi Berpotensi Turun
Nilai emisi obligasi korporasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 2013 berpotensi turun dibandingkan realisasi 2012. Sejumlah perusahaan diperkirakan menunda penerbitan obligasi karena permintaan kupon dari investor berpotensi naik yang akan berdampak pada peningkatan beban bunga perusahaan. (INDONESIA FINANCE TODAY)