Bisnis.com, BEIJING - Aparat Pemerintah China menutup paksa sebuah museum yang menampilkan barang-barang palsu dalam koleksinya.
Bloomberg memberitakan, Rabu (17/7/2013), museum yang bernama Jibaozhai itu diurus oleh kurator yang berasal dari Partai Komunis. Pemerintah mengatakan hampir semua koleksi museum yang nilainya setara dengan US$8,1 juta itu palsu.
Museum tersebut ditutup setelah foto-foto pamerannya muncul di media online dan banyak pihak yang memertanyakan keaslian barang-barangnya.
Penutupan museum ini menjadi pukulan baru bagi pemerintah Negeri Tirai Bambu itu terkait pelanggaran hak cipta. Pemalsuan di Cina terjadi mulai dari obat hingga toko yang menjual perangkat Apple Inc.
Koleksi palsu Jibaozhai termasuk vas porselen lima warna yang dikatakan berasal dari zaman Dinasti Tang. Padahal, teknik pewarnaan seperti itu baru ada ratusan tahun kemudian.
Barang lainnya adalah sebuah benda yang ditandatangani oleh seorang kaisar dalam bahasa Cina sederhana. Kaisar itu dikatakan hidup lebih dari 30 abad sebelum aksara diciptakan.