Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jangan Banyak Minum Saat Buka Puasa. Kenapa?

Bisnis.com, JAKARTA--Ahli gizi dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia  Inge Permadhi tidak menganjurkan untuk terlalu banyak konsumsi air minum pada saat berbuka puasa."Terlalu banyak minum air saat berbuka puasa akan

Bisnis.com, JAKARTA--Ahli gizi dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia  Inge Permadhi tidak menganjurkan untuk terlalu banyak konsumsi air minum pada saat berbuka puasa.

"Terlalu banyak minum air saat berbuka puasa akan mengejutkan lambung dan menyiksa kerja lambung serta kerja jantung," kata Inge saat dijumpai Antara seusai upacara Promosi Doktor di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Selasa (17/7/2013) siang.

Inge menjelaskan  anggapan konsumsi air putih sebanyak-banyaknya pada saat berbuka dan sahur untuk mencegah dehidrasi adalah tindakan yang salah.

Menurutnya,  lambung memiliki kapasitas yang terbatas, apalagi usai berpuasa selama empat belas jam kondisi lambung akan berbeda.

Ia menyebutkan saat lambung secara tiba-tiba terisi air lebih dari 500 cc, lambung akan mengembang dan hal ini justru akan menekan pembuluh darah lambung karena pembuluh darah dikirimi banyak cairan.

"Hal itu akan membuat mereka jadi lebih berat. Jantung secara otomatis juga bekerja semakin keras karena harus memompa dengan lebih cepat,"  tuturnya.

Lebih lanjut Inge menjelaskan bahwa memenuhi kebutuhan cairan tubuh pada saat berpuasa memang sangat diperlukan untuk mencegah dehidrasi.

Namun, sebaiknya konsumsi air putih tidak dilakukan sekaligus banyak, namun dibagi per jam, jelasnya.

"Minumnya dibagi-bagi saja, toh pengeluarannya juga sedikit-sedikit kan. Misalnya kita bangun dan tidak puasa selama lima jam, sementara kebutuhan air per hari adalah dua liter, ya dibagi saja," ujar Inge.

Artinya, kata dia menambhakan, setiap satu jam sekali selama lima jam, sebaiknya cukup mengkonsumsi air minum sebanyak 400 cc.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper