Bisnis.com, JAKARTA -- TNI AD menjamin kudeta militer tidak akan menggulingkan pemerintahan yang sah di Indonesia seperti yang telah terjadi di Mesir karena tidak ada tradisi dalam aksi perebutan kekuasaan.
"Saya tegaskan TNI AD tidak memiliki tradisi untuk kudeta," tegas Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Moeldoko seusai acara 'Silaturahmi KASAD Dengan Para Tokoh Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa', Senin (8/7/2013).
Dia menegaskan bahwa tidak ada fakta apapun dalam sejarah TNI khususnya AD yang melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah.
TNI, menurutnya, akan menjadikan peristiwa di Mesir sebagai bahan evaluasi keamanan di dalam negeri khususnya dalam memposisikan kenetralan TNI AD.
"Pasti semua situasi yang terjadi di luar [negeri] selalu kami evaluasi. Kami kaji, akhirnya kami akan berposisi yang tepat bagaimana menghadapi situasi seperti itu", ujar jenderal bintang empat itu.
Untuk menangani permasalahan dalam negeri, kata Moeldoko,tidak akan mengedepankan cara-cara dengan kekerasan maupun represif.
Sebaliknya, militer akan mengutamakan jalan damai seperti dialog atau forum diskusi dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk mencari solusi suatu permasalahan.
"Kami menginginkan adanya komunikasi yang intens antara TNI dan para tokoh-tokoh sehingga TNI selalu memiliki informasi yang lengkap bagaimana TNI ke depan harus dibenahi.Jadi jangan satu arah", jelasnya.
Selain itu, pasukan militer juga akan tunduk pada tugas pokok TNI berdasarkan Undang-Undang No 34/2004 yaitu yang melingkupi operasi militer perang (OPM) dan operasi militer selain perang (OMSP), hingga pembinaan teroritorial (binter).
"Ini bentuk pengabdian TNI untuk ikut menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat", tuturnya.