Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Mesir: Investor Asing Ramai-ramai Lego Saham

KAIRO—Akibat adanya rally besar-besaran dalam pasar saham Mesir, para investor asing memilih untuk menjual saham mereka di tengah kekhawatiran transasi politik yang didukung oleh militer akan menunda proses pemulihan ekonomi negara itu.

KAIRO—Akibat adanya rally besar-besaran dalam pasar saham Mesir, para investor asing memilih untuk menjual saham mereka di tengah kekhawatiran transasi politik yang didukung oleh militer akan menunda proses pemulihan ekonomi negara itu.

Pembelian saham lokal menyebabkan acuan indeks EGX 30 naik ke level 7,3% pada Kamis (4/7/2013), tetapi investor asing non-Arab menjual saham mereka senilai sekitar 103 juta pound Mesir (US$15 juta). Penjualan tersebut memecahkan rekor tertinggi sejak 28 Maret.

Mesir telah memilih Adly Mansour sebagai presiden sementara pada Kamis malam. Mansour terpaksa mewarisi krisis ekonomi terburuk dalam 2 dekade terakhir, yang mencakup masalah defisit anggaran terbesar berdasarkan total produksi ekonomi Timur Tengah.

Negara transkontinental tersebut telah meminta dana bantuan sebesar US$4,8 miliar kepada International Monetary Fund (IMF), tetapi hingga kini permintaan tersebut masih belum diwujudkan. Kondisi itu menyebabkan Mesir semakin ketergantungan terhadap dana bantuan asing.

“Fundamental ekonomi Mesir masih belum berubah, sehingga pasar memberi kesempatan bagi para investor asing untuk berlomba-lomba menjual saham mereka,” ujar Ahmad Alanani, Direktur Middle East at Exotix yang berbasis di Dubai, seperti dikutip Bloomberg.

Menurutnya, kondisi politik di Mesir saat ini jauh lebih terpolarisasi dibandingkan dengan sebelumnya.

Rally dalam obligasi Eurobonds Mesir bertenor 2020 senilai US$1 miliar menyebabkan nilai imbal balik anjlok sebesar 149 basis poin menjadi 9,28%. Itu adalah kemerosotan terbesar sejak obligasi tersebut mulai diperdagangkan pada April 2010.

Julian Bruce, Kepala Perdagangan Institusional EFG-Hermes Holding SAE mengatakan mayoritas investor institusional akan mempertahankan saham mereka dan menunggu sampai terjadi pembangunan.

“Sebuah kondisi investasi positif dalam pasar yang tengah kacau dapat dibuat jika kerusuhan berakhir, politisi berpengalaman mengambil alih kekuasaan, dan kesepakatan dengan IMF tercapai,” ujarnya.

Mesir memecahkan rekor pembayaran utang senilai 169 miliar pound (US$24 miliar) yang akan jatuh tempo pada kuartal ini. Negara itu juga harus membayar utang lokal sebesar US$4,4 miliar pada akhir tahun, dalam bentuk dolar AS dan euro yang setara dengan 28% dari total cadangan mata uang asing Mesir. Menurut bank sentral Mesir, jumlah utang tersebut cukup untuk melakukan impor selama 3 bulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper