BISNIS.COM, JAKARTA—Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Thohari mengingatkan agar kasus penggulingan Presiden Mohamed Mursi di Mesir menjadi pelajaran dan tidak terjadi di Indonesia yang sama-sama menganut sistem demokrasi.
"Indonesia harus belajar dari kasus Mesir,” ujarnya kepada wartawan di Gedung MPR , Kamis (3/7/2013).
Menurutnya, meski Mursi berhasil memenangkan pemilu secara demokratis, namun pemilu yang demokratis bukanlah segala-galanya.
Menurutnya, demokrasi jauh lebih kompleks dan rumit dari sekedar pemilu dan pemilu bukanlah segala-galanya. Karena itu, menurutnya, para pemenang pemilu harus berhati-hati.
"Presiden Mursi terlalu mengandalkan hasil pemilu karena dia dipilih melalui pemilu yang sah dan demokratis. Dan karena itu dia merasa hasil pemilu itu merupakan mandat penuh dari rakyat dan sekaligus memberikan legitimasi politik penuh pada dirinya," ujar Hajriyanto.
Menurutnya Mursi melupakan ada bagian dari rakyatnya yang tidak memilihnya meski lebih sedikit dari pada yang memilihnya. Mereka itulah yang kemudian bergabung ke dalam barisan oposisi untuk menggulingkan Mursi, ujarnya.