BISNIS.COM, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para perwira TNI dan Polri siap menghadapi perubahan peta kekuatan dunia yang semakin kompleks.
Kepala Negara menjelaskan posisi Indonesia dalam politik internasional saat ini unik, karena tidak memiliki negara musuh.
Keadaan tersebut yang menjadi dasar perumusan politik luar negeri ke segala arah (all directions foreign policy) dalam kebijakan diplomasi Indonesia.
"Negara kita dapat bebas berkiprah menjalankan diplomasi sejuta kawan, tanpa musuh. Tentu saja, atas dasar kemandirian, kedaulatan, kesetaraan dan prinsip saling menguntungkan," katanya dalam pidato di acara Upacara Prasetya Perwira TNI dan Polri di Surabaya, Selasa (2/7/2013).
SBY menjelaskan TNI adalah komponen utama pertahanan negara dalam menunjang politik luar negeri Indonesia dalam keadaan global yang semakin rumit.
Indonesia berada di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara yang saat ini dihantui potensi konflik akibat benturan kepentingan antar negara di kawasan yang diperkuat oleh rivalitas kekuatan-kekuatan besar dunia.
Adapun, Polri saat ini harus siap menjaga keamanan dari berbagai tindak kejahatan transnasional oleh pelaku kriminal yang dilengkapi kemampuan teknologi canggih.
Presiden mengatakan TNI dan Polri harus melengkapi diri dengan teknologi yang canggih dan terus membangun kapasitas sumber daya manusia untuk memanfaatkan teknologi tersebut.
"Melalui modernisasi alutsista kita juga menjadi lebih siap, baik dalam melakukan operasi militer selain perang, maupun untuk melakukan berbagai operasi pertahanan dan keamanan," kata SBY.