BISNIS.COM, JAYAPURA -- Kasus kebakaran hutan yang kini masih terjadi di Riau itu diduga melibatkan perusahaan asal Malaysia yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit.
Menteri Lingkungan Hidup Berth Kambuaya di Jayapura mengatakan saat ini delapan dari 14 perusahaan yang terindikasi melakukan pembakaran hutan adalah milik pengusaha asal Malaysia.
"Saat ini tim dari Kementerian Lingkungan Hidup masih terus menyelidiki dan mengumpulkan barang bukti sehingga bila nantinya sudah cukup bukti maka pihak perusahaan itu akan diajukan ke pengadilan," kata mantan Rektor Universitas Cenderawasih itu, Selasa (25/6).
Dia menjelaskan saat ini tingkat polusi di beberapa kota di Pulau Sumatra sudah di atas ambang, bahkan ada yang mencapai 600, yakni di Riau, Batam, dan Bengkalis. Kota lainnya di Sumatra saat ini diliputi asap tebal dan kabut, termasuk Malaysia dan Singapura.
"Tingginya polusi itu disebabkan oleh kebakaran hutan yang cukup hebat, sehingga menyebabkan kabut asap yang tebal," kata Menteri Kambuaya.
Menurutnya, saat ini segala upaya dilakukan untuk memadamkan dan mengatasi kebakaran tersebut.
Selain itu Menteri LH akan membicarakan masalah tersebut dengan Menteri Lingkungan Hidup Malaysia dan Singapura secara terpisah di Jakarta, kata Menteri Kambuaya, seraya mengharapkan ke depan pemberian izin lebih selektif guna mengurangi kerusakan hutan.
"Mudah-mudahan masalah itu dapat segera teratasi," ujarnya. (Antara)
BENCANA ASAP: 8 Perusahaan Sawit Malaysia Terindikasi Bakar Hutan
BISNIS.COM, JAYAPURA -- Kasus kebakaran hutan yang kini masih terjadi di Riau itu diduga melibatkan perusahaan asal Malaysia yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit. Menteri Lingkungan Hidup Berth Kambuaya di Jayapura mengatakan saat ini delapan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium