Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAMPAK BBM, Jabar Siapkan Operasi Pasar Kepokmas

BISNIS.COM, BANDUNG - Disperindag Jabar mengalokasikan anggaran Rp10 miliar untuk operasi pasar murah (OPM) pada awal Puasa guna mengendalikan harga pangan terutama empat kebutuhan pokok masyarakat.

BISNIS.COM, BANDUNG - Disperindag Jabar mengalokasikan anggaran Rp10 miliar untuk operasi pasar murah (OPM) pada awal Puasa guna mengendalikan harga pangan terutama empat kebutuhan pokok masyarakat.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Ferry Sofwan mengatakan OPM akan digelar di seluruh kabupaten/kota di Jabar yang dianggap perlu adanya operasi pasar.

"Sejauh ini ada enam kabupaten/kota yang secara lisan mengajukan OPM a.l Kota Bandung, Kab. Bogor, Sumedang dan Garut. Kami sedang mempersiapkan peraturan gubernur (pergub)," katanya di sela-sela Sidak ke sejumlah pasar di Kota Bandung, Selasa (25/6/2013).

Ferry menyebutkan komoditas utama untuk operasi pasar adalah beras, minyak goreng, terigu dan telur yang harganya akan disubsidi sehingga jauh lebih murah dan terjangkau masyarakat.

Sementara itu, harga kepokmas setelah kenaikan harga BBM di sejumlah pasar di Kota Bandung, umumnya ikut terkerek sekitar 5%.

"Beberapa komoditas seperti daging ayam dan minyak goreng naik Rp1.000 per kg. Kenaikan tertinggi dialami cabe merah tanjung menjadi Rp45.000 dari sebelumnya Rp42.000 per kg," ujarnya.

Untuk cabe kriting masih bertahan di kisaran Rp20.000 per kg, sedangkan gula pasir naik Rp500 menjadi Rp15.000 per kg. Harga komoditas hortikultura pada umumnya masih fluktuatif.

Ferry memprediksi harga kepokmas berpotensi naik lagi pada awal Juli 2013 saat akan memasuki bulan puasa, di mana tingkat kebutuhan kepokmas biasanya melonjak. Meskipun begitu, pihaknya memastikan stok dalam kondisi aman.

Berdasarkan pantauan Disperindag di sejumlah kios klontong diketahui, para pedagang telah menyiapkan stok hingga dua kali lipat. "Justru saat ini banyak dicari penyedap kue kering impor, karena stoknya terbatas," ungkapnya.

Menurutnya, kenaikan harga saat puasa dipicu faktor psikologis, di samping adanya ulah spekulan yang sengaja memainkan harga. Namun, pihaknya mengakui tidak bisa berbuat banyak.

"Yang bisa kami lakukan di antaranya dengan operasi pasar murah, agar masyarakat terbantu memenuhi kebutuhannya saat menjelang puasa dan jelang Lebaran," ujarnya. (Hedi Ardia/k6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper