BISNIS.COM, MEDAN - Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Dzulmi Eldin
optimistis lapangan parkir city check-inn Bandara Internasional Kuala
Namu (KNIA) dapat beroperasi pada 25 Juli 2013 saat soft operation
bandara tersebut.
Areal parkir tersebut berada di Lapangan Merdeka Timur tepat di depan
stasiun Besar Medan yang akan digunakan sebagai city check-inn Bandara
Kuala Namu. Di areal tersebut merupakan lokasi kios pedagang buku yang
dipindahkan ke areal baru di Jalan Pegadaian.
Relokasi pedagang buku bekas di kawasan itu berjalan sangat alot
hingga memakan waktu lebih dari enam bulan. Pekan lalu, Pemkot Medan
akan melakukan penggusuran secara tegas dengan mengerahkan sekitar 450
petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja, aparat Kepolisian
dan TNI.
Namun, upaya tersebut mendapat penolakan para pedagang dengan alasan
lokasi kios yang baru belum selesai dibangun. Akhirnya, Pemkot Medan
mengalah dan membuat kesepakatan dengan para pedagang yakni melakukan
perbaikan di kios baru dalam jangka waktu tiga hari terhitung sejak
Kamis (20/6/2013).
Ditargetkan pada Senin (24/6/2013) proses perbaikan kios yang baru
dibangun tersebut sudah selesai dilakukan.
"Sebetulnya ini kita sudah semua dilakukan, kita kasih kesempatan tiga
hari untuk mereka pindah sampai hari Senin atau Selasa," ujar Dzulmi.
Saat ini, sambungnya, sebagian pedagang buku sudah pindah ke kios yang
baru. Namun, dia mengakui memang masih ada perlu perbaikan di kios
yang baru tersebut.
Dia memastikan setelah para pedagang buku tersebut direlokasi, areal
bekas kios akan diratakan dan dibuat lapangan parkir untuk mendukung
operasional Bandara Kuala Namu.
"Insya Allah akhir bulan Juli sudah bisa digunakan, tepatnya 25 juli.
Anggaran dari Pemkot Medan dari tahun kemarin dan tahun ini.
Anggarannya tidak multiyears, karena belum selesai jadi nyambung lagi
tahun ini, semua anggaran skybridge dan relokasi pedagang menjadi satu
paket," tegasnya.
Pantauan Bisnis di lapangan, sebagian pedagang sudah mulai berkemas
dan memindahkan barang-barangnya ke kios baru di Jalan Pegadaian.
Mereka secara sukarela mulai memindahkan barang dagangannya baik
menggunakan kendaraan sewa maupun kendaraan yang disediakan oleh
Pemkot Medan.
Kios baru di Jalan Pegadaian terlihat seperti bedeng-bedeng dengan
ukuran 2x2 meter. Sebanyak 183 kios baru tersebut dibangun dengan
dinding tembok beratapkan asbes. Penutup kios terbuat dari seng yang
cukup tipis. Rak-rak buku dari papan seadanya tanpa dihaluskan.
Saklar, listrik, kabel tampak di beberapa kios telah raib.
Beberapa pedagang yang telah memindahkan buku-buku dagangannya ke kios
baru mengaku harus melakukan renovasi yang tidak murah. Rata-rata
mereka merogoh kocek paling sedikit Rp2 juta untuk mengganti rak,
penutup kios, hingga menembok bagian depan kios. (ltc)
--