BISNIS.COM, JAKARTA – United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) melaporkan adanya kesenjangan yang besar antara jumlah negara kaya dan miskin yang memberikan suaka bagi pengungsi (hosting country).
Berdasarkan laporan Tren Global Tahunan UNHCR, separuh dari 10,5 juta pengungsi di bawah mandat UNHCR berada di negara – negara pemberi suaka yang memiliki pendapatan GDP per kapita dibawah US$5,000.
Angka tersebut terlepas dari 4,9 juta pengungsi Palestina yang berada di bawah mandat UN Relief and Works Agency (UNRWA).
“Kesimpulannya, negara berkembanglah yang menjadi hosting country atau negara suaka bagi 81% pengungsi di dunia, sebuah peningkatan dari 70% pada 10 tahun lalu,” demikian laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Pengungsi itu, Kamis (20/6/2013).
Menurut laporan tersebut, 46% dari pengungsi tergolong sebagai anak – anak berusia di bawah 18 tahun. Selain itu, sebanyak 21,300 permohonan permintaan suaka yang tercatat selama tahun 2012, diajukan oleh anak – anak tanpa pendampingan atau yang terpisah dari orang tua mereka (unaccompanied minor).
Ini adalah angka anak – anak tanpa pendampingan atau yang terpisah dari orang tua tertinggi yang pernah dicatat UNHCR.