BISNIS.COM, JAKARTA—Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) akan melakukan evaluasi target pada akhir Juli atau awal Agustus 2013, menyusul adanya penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
APPI telah memasang target total aset yang dikelola mencapai Rp385 triliun tahun ini atau meningkat 10% dibandingkan total aset tahun lalu Rp350 triliun.
Ketua Umum APPI Wiwie Kurnia memperkirakan adanya penaikan harga BBM bersubsidi akan berdampak sekitar 3 bulan terhadap permintaan kendaraan bermotor.
“Kami akan evaluasi [target] nanti, apakah target perlu direvisi atau tidak,” katanya Rabu (19/6/2013).
Dia menyebutkan setelah harga baru BBM bersubsidi diterapkan nanti, APPI akan menilai terlebih dahulu dampaknya selama kurang lebih 1 bulan. Setelah itu, barulah asosiasi akan melakukan evaluasi apakah target akan diturunkan atau tetap.
Namun, dia meyakini, penaikan BBM bersubsidi yang terjadi tahun ini dampaknya tidak akan lebih besar dibandingkan pada 2008 karena saat itu lonjakan harganya lebih tinggi.
Selain itu, dia melihat permintaan kendaraan bermotor akan tetap terjaga, mengingat momen penaikan harga BBM bersubsidi tahun ini berdekatan dengan puasa dan lebaran.
Pada momen tersebut, lanjutnya, antusias masyarakat untuk memiliki kendaraan baru cukup tinggi mengingat adanya kebutuhan untuk mudik atau pulang kampung.