BISNIS.COM, BALIKPAPAN--PT Pos Indonesia menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Balikpapan untuk memasarkan produk industri kecil dan menengah yang tergabung dalam lembaga tersebut.
Kepala Area Ritel dan Properti PT Pos Indonesia Kantor Area IX Kalimantan Akhmad Fauzi mengatakan ada tiga kesepakatan yang bisa dikerjasamakan antara pihaknya dan Dekranasda yakni e-commerce, pos shop dan agen pos.
”Jadi, ada kolaborasi bersama antara pos dan Dekranasda untuk mendukung produk yang dihasilkan oleh IKM atau UKM,” ujarnya seusai penandatanganan kesepakatan kerja sama tersebut, Selasa (18/6/2013).
Melalui e-commerce, produk yang dihasilkan oleh IKM nantinya akan dipasarkan melalui laman yang dikelola oleh PT Pos Indonesia.
Pihaknya mengaku telah bekerja sama dengan Kantor Pos China untuk membantu memasarkan produk yang ada dalam laman resmi tersebut. Kerja sama itu diharapkan dapat memacu penetrasi produk lokal Indonesia.
Adapun untuk pos shop, produk yang berada di bawah Dekranasda nantinya dapat ditampilkan agar dapat dikenal luas.
Akhmad mengakui belum ada pos shop yang dibangun di Kalimantan. “Baru di Pulau Jawa, tetapi dalam waktu dekat kami rencanakan untuk buka di Samarinda karena sudah lebih siap infrastrukturnya,” ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya juga bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama yang memiliki dukungan suplai serta distribusi yang baik. Nantinya, barang yang ada di Indomaret juga akan dijual di pos shop.
Sementara itu, kerja sama agen pos akan dilakukan dengan mitra yang mampu untuk bekerja sama. Rencananya, kata Akhmad, akan terdapat 35 agen pos di seluruh area Kalimantan.
“Hingga saat ini, baru sekitar 12 unit agen pos yang sudah terealisasi,” katanya.
Dia menyebutkan agen pos tersebut nantinya memiliki induk agen yang menjadi media untuk berkomunikasi dengan PT Pos Indonesia.
Ketua Umum Dekranasda Kota Balikpapan Arita Rizal Effendi mengharapkan agar kerja sama ini dapat membuka pasar bagi produk UMKM lebih luas lagi.
Pemanfaatan e-commerce, katanya, akan memperluas penetrasi produk ke pasar.
“Saat ini, sudah ada 15 orang binaan Dekranasda yang akan dibagi dalam dua kelompok,” terangnya.
Pihaknya juga menggandeng perusahaan untuk mendukung peningkatan kualitas UMKM yang menjadi binaan Dekranasda melalui program corporate social responsibility (CSR).
Peningkatan kualitas dan pengemasan produk menjadi kebutuhan penting untuk dapat memacu penetrasi pasar.
Produk andalan yang akan dipacu yakni batik dan bordir yang diharapkan juga menjadi identitas daerah. Selama ini, Balikpapan belum memiliki identitas kain kerajinan yang khusus mencerminkan kota itu.
Selama ini, pameran produk masih dilakukan pada kantor Dinas Perindagkop Kota Balikpapan karena belum memiliki lahan. Nantinya, pameran akan dilakukan secara masif melalui kerja sama dan pameran mandiri yang digelar Dekranasda. (wde)