Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUAH SEGAR: Mei, Impor Sumatra Utara Melonjak

BISNIS.COM, MEDAN - Impor buah segar melalui Belawan International Container Terminal (BICT) di bawah PT Pelabuhan Indonesia I ke Sumatra Utara tercatat mengalami lonjakan cukup tajam.

BISNIS.COM, MEDAN - Impor buah segar melalui Belawan International Container Terminal (BICT) di bawah PT Pelabuhan Indonesia I ke Sumatra Utara tercatat mengalami lonjakan cukup tajam.

Tengku Irfansyah, Asisten Manager Hukum dan Humas BICT PT Pelindo I, mengatakan angka impor buah segar melalui BICT pada Mei 2013 mencapai 7.832 ton atau meningkat dari April 2013 yang hanya 4.982 ton.

"Peningkatan impor buah segar pada bulan Mei hampir dua kali lipat, total impor buah segar sejak Januari hingga Mei mencapai 24.766 ton," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (11/6/2013).

Berdasarkan catatan BICT, impor terbesar pada Mei 2013 masih didominasi oleh pupuk yang mencapai 14.471 ton, naik tipis dari bulan sebelumnya 13.688 ton. Kemudian disusul oleh kedelai yang mencapai 9.562 ton, naik dari sebelumnya 8.193 ton.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara mencatat nilai impor secara keseluruhan komoditas melalui pada April 2013 mencapai US$422,77 juta, atau turun sebesar 5,96% dibanding Maret 2013 yang sebesar US$449,57 juta.

Kendati demikian, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, angka impor April 2013 mengalami peningkatan sebesar 6,51%.

Ketua BPS Sumut Suharno mengatakan produk yang mengalami penurunan nilai impor terbesar, kata dia, yakni mesin/peralatan listrik sebesar 72,57%. Sedangkan golongan barang yang mengalami peningkatan adalah mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 208,52%.

Nilai impor pada April 2013 dari Malaysia merupakan yang terbesar US$88,07 juta dengan perannya mencapai 20,83% dari total impor Sumut, diikuti China sebesar US$74,67 juta (17,66%), dan Singapura sebesar US$67,22 juta (15,90%).

Impor Sumut yang dirinci menurut golongan penggunaan barang, selama Januari-April 2013 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya naik tertinggi pada kelompok barang konsumsi sebesar 24,77%, diikuti impor barang modal naik 20,44%, serta kelompok bahan baku penolong naik 5,48%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper