BISNIS.COM, TOKYO-Tiga manusia paling tajir di Jepang kehilangan kekayaan senilai US$4,2 miliar dalam kertas selama 2 pekan terakhir, demikian hasil kalkulasi Bloomberg Billionaires Index.
Chairman Fast Retailing Co. Tadashi Yanai masih beruntung hanya mengalami kemerosotan aset 12% menjadi hanya US$16,4 miliar kemarin, sementara itu Presiden SoftBank Corp. (9984) Masayoshi Son terperosok 13% menjadi US$12,1 miliar, sedangkan Chief Executive Officer Rakuten Inc. (4755) Hiroshi Mikitani turun 9% menjadi hanya US$6,6 miliar.
Bahkan setelah merosot, reli saham terbesar Jepang dalam seperempat abad telah menambah kekayaan bersih ketiganya padaa 2013 hampir US$9 miliar
Indek Topix Jepang pada 22 Mei jatuh 14%, menghapus nilai pasar sebesar US400 miliar. Jepang masih menjadi pasar ekuitas utama dengan kinerja terbaik tahun ini, dengan Topix naik 28% berkat optimisme PM Shinzo Abe yang dapat memimpin negara dengan ekonomi terbesar ketiga dari ancama deflasi 15 tahun.
Pelonggaran moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Bank of Japan telah memperlemah mata uang yen 17% terhadap dolar AS sejak 3 Desember, sehingga kalangan eksportir meraup pendapatan lebih banyak selama Maret dan menaikkan target profit pada tahun fiskal ini mulai April.
Tiga perusahaan yang dikomandoi oleh tiga miliarder itu sebagian besar pendapatannya diperoleh dari dalam negeri Jepang, meski ada upaya untuk mendiversifikasi secara geografis.
Mereka semua bergantung pada kinerja saham untuk nilai kekayaan mereka, demikian daya kompilasi dan hasil kalkukasi Bloomberg.
The Bloomberg Billionaires Index mengukur manusia paling kaya di dunia berdasarkan dinamika pasar dan perubahan ekonomi serta laporan Bloomberg News. Masing-masing kekayaan diperbarui setiap haris bisnis pada pukul 5.30 sore di New York. Valuasi dituliskan dalam bentuk dolar AS.