Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK DUNIA: 1,2 Miliar Penduduk Belum Terlistriki

BISNIS . COM, JAKARTA—Bank Dunia memperkirakan 1,2 miliar penduduk dunia masih belum mendapatkan akses kepada tenaga listrik.

BISNIS . COM, JAKARTA—Bank Dunia memperkirakan 1,2 miliar penduduk dunia masih belum mendapatkan akses kepada tenaga listrik.

Laporan berjudul Global Tracking Framework: Sustainable Energy For All yang diterbitkan hari ini, Selasa (28/5/2013) menyebutkan kondisi tersebut adalah hasil dari ketimpangan pertumbuhan elektrifikasi dengan pertumbuhan penduduk.

Penelitian yang dilakukan oleh Bank Dunia dan 14 organisasi global lain menunjukkan pertumbuhan penduduk yang mendapatkan akses tenaga listrik sepanjang 1990—2010 masih lebih rendah dari pertumbuhan populasi dan ekonomi global.

Pertumbuhan populasi global yang mendapatkan akses listrik tercatat sebesar 1,2% per tahun pada periode tersebut, atau setara dengan penambahan akses listrik kepada 1,7 miliar penduduk dalam 20 tahun.

Namun, pertumbuhan populasi dunia pada 1990—2010 mencapai 1,3% per tahun. Perbedaan pertumbuhan tersebut membuat penambahan orang yang mendapatkan akses listrik hanya sekitar 1% dari total penduduk dunia setuap tahun.

Wakil Presiden Bank Dunia Rachel Kyte mengatakan untuk negara-negara di dunia harus melipatgandakan upaya agar seluruh penduduk dunia bisa menikmati akses tenaga listrik pada 2030 sesuai target yang ditetapkan PBB.

“Tenaga listrik harus lebih terjangkau secara ekonomi, tersedia lebih banyak, digunakan lebih efisien dan dihasilkan dengan cara yang berkelanjutan,” katanya dalam rilis Bank Dunia yang diterima bisnis.

Paparan itu juga menyebutkan 19 dari 20 negara dengan presentase elektrifikasi terkecil berasal dari Afrika. Hanya sekitar 2% dari penduduk Sudan Selatan yang telah mendapatkan akses listrik, sedangkan Chad dan Liberia tercatat memiliki rasio elektrifikasi 4%.

Adapun negara dengan jumlah penduduk tanpa akses listrik terbanyak adalah India (306,2 juta jiwa), Nigeria (82,4 juta jiwa) dan Bangladesh (66,6 juta jiwa). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper