BISNIS.COM, SORONG - Tim gabungan TNI-Polri yang melakukan patroli, Rabu (1/5/2013) dini hari sekitar pukul 02.00 WIT dihadang sekelompok orang di kawasan Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, mengakibatkan seorang aparat, Pelda Sultoni, terluka.
Keterangan yang dihimpun Antara menyebutkan, insiden tersebut berawal dari adanya informasi mengenai aktivitas warga yang akan mengibarkan bendera "bintang kejora" dipimpin Isak Kalaibin.
Saat tim mendekati lokasi, sekelompok warga kemudian menyerang mobil yang digunakan patroli gabungan menggunakan senjata tajam hingga menyebabkan seorang anggota Kodim 1704 terluka.
Selain itu, serangan warga tersebut menyebabkan kaca mobil jenis mini bus yang ditumpangi Wakapolres Aimas, Kompol Pinem, pecah. Akibatnya, anggota tim menggeluarkan tembakan dan meninggalkan lokasi (TKP).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Gede Sumerta ketika dihubungi mengakui, dari laporan yang diterimanya, akibat tembakan yang dikeluarkan aparat keamanan kemudian diketahui seorang warga mengalami luka tembak yakni SK (37 th).
SK dilaporkan mengalami luka tembak pada paha kiri, perut dan lengan bawah tangan kiri.
Namun belum dapat dipastikan kebenarannya, apakah betul SK korban penembakan, ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Gede Sumerta.
Adapun barang bukti yang diamankan berupa satu ikat anak panah beserta busur, dua katapel, satu sangkur dan parang.
TNI-Polri Diserang Saat Patroli Bendera Bintang Kejora di Sorong
BISNIS.COM, SORONG - Tim gabungan TNI-Polri yang melakukan patroli, Rabu (1/5/2013) dini hari sekitar pukul 02.00 WIT dihadang sekelompok orang di kawasan Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, mengakibatkan seorang aparat, Pelda Sultoni, terluka.Keterangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
57 menit yang lalu
Menakar Kans Bank Permata (BNLI) Usai 4 Tahun Diakuisisi Bangkok Bank
2 jam yang lalu