BISNIS.COM, MALANG--Kelangsungan produksi sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Malang Jawa Timur terancam. Perajin keramik di Malang terpaksa harus mengalihkan bahan bakar solar ke arang. Kelangkaan solar juga membuat arus pengiriman barang menjadi terhambat.
Ketua Paguyuban UKM Kota Malang Septarina Eko Dewi mengatakan selain memicu terhambatnya rantai pengiriman barang ke luar daerah kelangkaan solar juga memicu kenaikan biaya transportasi sebesar 30%.
“Kondisi ini sangat memukul para pelaku UKM di Malang yang mulai berkembang. Apalagi pertumbuhan ekonomi Malang yang relatif tinggi bahkan melebihi skala nasional dikisaran 6%,” kata Septarina kepada Bisnis, Rabu (24/4/2013).
Kelangkaan solar menyebabkan hampir sebagian besar produksi UKM di Malang seperti makanan, minuman, hingga keramik terpukul. Bahkan jenis makanan frozen keramik yang paling terkena imbas.
Akibat kelangkaan solar mengakibatkan pengiriman makanan frozen ke sejumlah daerah di luar Malang menjadi terhambat. Antrian solar di SPBU yang berimbas terjadinya kemacetan menyebabkan pengiriman makanan frozen menjadi terancam.
“Saat ini kondisi teman-teman masih menunggu dengan harap-harap cemas. Sampai kapan kondisi kelangkaan solar ini akan terus berlangsung. Karena kalau berlangsung lama maka akan mengancam produksi mereka,” jelas dia.
Produksi keramik misalnya menyusul solar yang langka saat ini membuat perajin di wilayah sentra industri keramik Dinoyo terpaksa harus mengalihkan bahan bakar solar ke arang.
Hanya saja perajin juga menemui persoalan serius. Hal itu menyangkut kondisi cuaca hujan yang berlangsung. Sehingga praktis penggunaan bahan bakar arang juga terkendala.
“Situasi yang dihadapi para pelaku UKM di Malang saat ini cukup serius akibat kelangkaan solar. Selain itu bisa dipastikan kalau kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diberlakukan maka akan memicu tingkat inflasi,” urainya.
Kalau sampai harga bahan baku juga naik, maka sektor UKM di Malang akan benar-benar terancam eksistensinya. Pihaknya berharap kelangkaan solar saat ini bukan menjadi komoditas politik menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
Bagaimanapun kelangkaan maupun kenaikan BBM akan menjadi persoalan serius pelaku UKM. Karena secara umum akan mempengaruhi alokasi biaya mulai produksi hingga distribusi.
“Sementara untuk menaikkan harga, para pelaku usaha masih cenderung hati-hati sambil menunggu perkembangan yang ada. Tentunya sembari berharap situasi bisa segera kembali normal,” papar dia.
