BISNIS.COM, SHANGHAI--Korban tewas akibat flu burung di China hingga Sabtu, (20/4/2013) meningkat menjadi 18 orang.
Sebelumnya, Reuters melaporkan hingga Kamis, (18/4/2013), korban tewas sebanyak 17 orang. Xinhua News Agency mengatakan virus H7N9 telah menerpa 95 orang, sebagian besar berada di China bagian timur.
Korban terakhir, atau korban meninggal dunia ke-18, akibat flu burung adalah lelaki berusia 65 tahun bermarga Xu. Lelaki tua asal provinsi Zhejiang itu meninggal dunia Jumat malam setelah rawat darurat gagal memperpanjang usianya.
Provinsi Zhejiang melaporkan ada tiga pasien baru terinfeksi virus. Kondisi mereka saat ini kritis. Pesisir timur provinsi Jiangsu juga melaporkan pasien lain yang terinfeksi flu burung.
Pada Jumat lalu, pejabat kesehatan mempertanyakan asal-muasal flu burung. Sebab, lebih dari setengah pasien yang terinfeksi flu burung tidak berdekatan dengan unggas.
Sementara alasan itu belum jelas, World Health Organisation (WHO) menyatakan tidak ada bukti dari skenario yang paling mengkhawatirkan, transmisi berkelanjutan di antara banyak orang.
Perwakilan China di WHO, Michael O'Leary, mengeluarkan data pada Jumat lalu. Isinya, setengah dari total kasus yang dianalisis tidak memiliki kontak dengan unggas. Dia mengatakan nampaknya transmisi antarmanusia pun langka.
China mengumumkan kasus pertama infeksi H7N9 pada manusia akhir Maret silam. Sejak itu, China telah dipuji oleh WHO atas penanganan situasi.