BISNIS.COM, BALIKPAPAN–Seluruh pemerintah kota dan kabupaten di Kalimantan Timur tidak menyanggupi pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA digelar Kamis (18/4/2013) karena kendala proses penggandaan soal yang begitu banyak.
Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Musyahrim mengaku telah menerima konfirmasi ketidaksanggupan dari seluruh pemerintah kabupaten dan kota untuk menggelar ujian nasional.
“Karena perlu waktu yang lama untuk menggandakan sisa soal yang tidak sedikit yang masih belum datang,” ujarnya ketika dihubungi, Rabu malam (17/4/2013).
Dia mengaku telah menyampaikan instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh untuk tetap menggelar ujian nasional pada Kamis.
Namun, dia tidak memaksa masing-masing dinas daerah karena menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing. “Dan hasilnya tidak ada daerah yang menyanggupi untuk menggandakan soal yang belum terdistribusi tersebut,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Humas Setdakot Balikpapan Sudirman Djayaleksana menegaskan perlu waktu yang lama untuk menggandakan soal ujian sebanyak 249.000 lembar yang masih kurang.
Tercatat, pendistribusian soal di Balikpapan masih kurang untuk sembilan SMA dari total 63 sekolah SMA sederajat.
“Kami sudah putuskan untuk menunda pelaksanaan ujian nasional sampai Senin (22/4/2013) meskipun instruksi menteri memperbolehkan waktu ujian molor. Tetapi kami juga memikirkan kondisi psikis siswa kami,” katanya.
Selain itu, proses penggandaan melalui fotokopi juga rentan kebocoran karena proses tersebut perlu dilakukan oleh profesional. Karena itu, Pemkot Balikpapan memilih untuk menunggu seluruh paket soal datang dan terdistribusi ke masing-masing sekolah.
Sebelumnya, Mendikbud Muhammad Nuh ketika menghubungi Wakil Ketua Komisi X DPR RI Syamsul Bahri yang sedang melakukan rapat dengar pendapat dengan pemangku kepentingan pendidikan di Kaltim menginstruksikan untuk tetap menggelar ujian.
Sekolah yang belum menerima soal bisa menggandakan melalui fotokopi dengan dilakukan oleh Universitas Mulawarman dan juga dinas pendidikan daerah.
Distribusi soal ujian nasional di Kaltim juga masih belum selesai. Dari 14 kabupaten kota yang ada di Kaltim, hanya satu kabupaten yakni Kabupaten Tana Tidung yang seluruh soalnya terdistribusi.
Itu pun karena jumlah sekolah di kabupaten tersebut hanya 3 SMA dan 6 untuk Soal Paket C.
Tercatat, baru 178 SMA dari total 333 SMA di Kaltim yang sudah menerima paket soal. Adapun untuk SMK, masih menyisakan 13 SMK dari total 190 SMK di Kaltim dan masih menyisakan 1 untuk Paket C dari total 101 lokasi ujian yang ditetapkan. (wde)