Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masyarakat Diminta Tidak Panik Hadapai Flu Burung

JAKARTA: Menko Kesra Agung Laksono mengimbau masyarakat agar tidak panik terhadap wabah flu burung H7N9 yang kini merebak di China. 

JAKARTA: Menko Kesra Agung Laksono mengimbau masyarakat agar tidak panik terhadap wabah flu burung H7N9 yang kini merebak di China. 

"Saya minta kepada masyarakat supaya tidak panik, dan bagi para peternak unggas untuk menjaga kebersihan, serta rajin membersihkan kandangnya. Bila ada kecurigaan, beritahukan kepada petugas untuk dimusnahkan," kata Agung dalam diskusi dengan media, Selasa (16/4) malam ini di kantor Kemenko Kesra, Jakarta.

 Dia menuturkan flu burung sub tipe influenza H7N9 ini, sifatnya zoonosis di China. Hingga 15 April, ujarnya, virus itu telah menyebabkan 60 orang tertular, dengan kematian 13 orang. 

Virus flu burung H7N9 berasal dari unggas, terutama burung dara yang terinfeksi, tapi memiliki gejala subklinis pada unggas, sehingga tidak nampak jelas kelainan-kelainan patologis pada unggas yang tertular.

"Walau belum terjadi penularan antar manusia, tapi tetap diperlukan peningkatan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya virus flu burung H7N9 ke Indonesia," ujarnya. 

Menurut dia, pencegahan bisa dilakukan dengan peningkatan surveilans pada unggas, yang dilaksanakan oleh Balai Besar Penelitian Veteriner Kementerian Pertanian.

Mengenai pengetatan di pelabuhan dan bandara, lanjutnya, hendaknya masyarakat bantu melakukan pengawasan. Terutama di pintu-pintu masuk yang tidak resmi. 

"Pintu masuk tidak resmi adalah salah satu kendala. Karena itu perlu pengetatan keamanan. Untuk itu perlu kerja sama masyarakat," ungkapnya. 

Kepada para pedagang unggas, tambahnya, jangan hanya mencari untung saja, tapi pikirkan dampaknya bagi masyarakat. Kepada komunitas pedagang dan Pemda, juga diminta melakukan pengawasan yang ketat," ujar Agung. 

Pemerintah, tambah Agung, juga melakukan peningkatan biosecurity pada peternakan unggas pekarangan, dan di pasar unggas tradisional, serta penguatan pola hidup bersih. 

Pemerintah melalui Komisi Pengendalian Zoonosis, ujarnya, telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Lintas Sektor, dan sudah menetapkan langkah-langkah untuk melakukan pencegahan. 

Caranya antara lain Kementerian Pertanian melakukan pencegahan penularan pada unggas dengan menerbitkan kermentan, yang melarang impor produk unggas dalam bentuk unggas hidup, dan merestriksi produk impor lainnya dalam bentuk daging dan bulu unggas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper