BISNIS.COM, AMSTERDAM—Pertumbuhan ekspor zona euro melambat pada Februari 2013 karena penurunan di Italia, Spanyol, dan Belanda membebani kenaikan di Jerman dan Prancis, dua negara dengan ekonomi terbesar dari 17 negara pengguna euro itu.
Kantor statistik Uni Eropa pada Senin (15/4) di Luksemburg melaporkan ekspor naik 0,1% dari Januari 2013 yang naik 1,9%, sedangkan impor turun 2,1% setelah naik 2,9% pada Januari 2013.
Surplus perdagangan melebar menjadi 12 miliar euro atau US$15,7 miliar dari 8,7 miliar euro. Ekspor Jerman naik 2%, sedangkan ekspor Prancis naik 1,9%. Ekspor Italia, Belanda, dan Spanyol masing-masing turun 4,9%, 1,1%, dan 0,4%.
“Aktivitas ekonomi yang lemah telah berlanjut hingga tahun ini dan pemulihan yang bertahap diperkirakan baru akan tejadi pada paruh kedua tahun ini,” kata Mario Draghi, Presiden Bank Sentral Eropa (4/4) setelah mempertahankan suku bunga acuan tetap pada level 0,75%.
Ekonomi zona euro telah terkontraksi dalam 5 kuartal terakhir berturut-turut dan diperkirakan oleh 25 ekonom, yang disurvei Bloomberg, kembali terkontraksi 0,1% pada kuartal pertama tahun ini sebelum akhirnya kembali menguat.
Komisi Eropa memperkirakan ekonomi turun 0,3% pada tahun ini. Kebijakan pengetatan anggaran di seluruh zona euro dan tingkat pengangguran yang mencapai rekor tertinggi yakni 12% telah menekan permintaan impor.
Sentimen konsumen telah mencatatkan penguatan yang lebih rendah dari estimasi para ekonom pada Maret 2013 di tengah kesulitan yang dihadapai perekonomian untuk bangkit dari resesi. (Bloomberg/if)