BISNIS.COM, PALEMBANG--Realisasi Pembangunan jalan tol Palembang–Indralaya yang merupakan bagian dari mega proyek tol Trans Sumatra meleset dari target yang ditetapkan pada Maret 2013 karena masih terganjal peraturan presiden yang tak kunjung terbit dan pembebasan lahan yang belum tuntas.
General Manager Pengembangan Jalan Tol PT Hutama Karya Rizal Sucipto mengatakan pihaknya tinggal menunggu keluarnya peraturan presiden (Perpres) terkait pembangunan jalan tol itu.
“Tahun ini sebetulnya siap bangun tinggal tunggu Perpres keluar saja, secara teknis kami sudah siap,” katanya saat kunjungan ke rumah dinas gubernur Sumsel, Rabu (3/4/2013).
Menurut Rizal, Perpres tersebut penting untuk proyek jalan tol ini karena sebagai aspek legalitas yang akan menunjang penugasan HK selama proses pembangunan.
Jika Perpres terbit maka perusahaan akan langsung menyampaikan business plan kepada Kementerian PU yang nantinya akan mengeluarkan rekomendasi termasuk izin untuk melakukan tender dan lainnya.
Selama menunggu keluarnya Perpres, lanjut Rizal, saat ini perseroan juga tengah membentuk anak usaha baru untuk menangani proyek trase Palembang – Indralaya.
Anak perusahaan inilah nantinya akan diikutsertakan dalam tender proyek.
Dia mengemukakan pihaknya sudah menyiapkan segala macam kebutuhan secara teknis mulai dari studi, bussines plan hingga alokasi sumber daya manusia yang terkait dengan pembangunan jalan tol Palembang – Indralaya.
“Secara teknis tidak ada masalah lagi, semua tinggal pembahasan dan sosialisasi dengan pemerintah daerah, namun sebagai catatan kami minta urusan yang berkaitan dengan tanah seperti pembebasan lahan harus sudah kondusif,”katanya.
Berdasarkan catatan bisnis, perseroan menargetkan pembangunan sudah dapat berjalan pada minggu kedua Maret 2013. Pembangunannya sendiri akan bersamaan dengan 2 ruas lainnya, yaitu Medan – Binjai dan Padang – Sicincin yang memiliki panjang jalan sekitar 19 kilometer.
Bahkan Gubernur Sumsel Alex Noerdin meminta pengerjaan dipercepat pada Februari 2013. Alasan Alex, masalah pembebasan lahan sudah tuntas.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Alex Noerdin pada saat peletakan batu pertama (ground breaking) tol Palembang Indralaya pada Februari 2013, menargetkan pengerjaan pembangunan jalan tol sepanjang 22 Km akan selesai dalam waktu 14 bulan.
Alex mengemukakan selain dapat menggerakan roda perekonomian, melalui pembangunan jalan ini juga diharapkan akan mengurai kemacetan yang kini melanda ruas jalan di Kota Palembang – Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.
”Saya sebagai ketua Gubernur se-Sumatra menginisiasi pembangunan Trans Sumatra Highway. Sebanyak 10 gubernur berlomba-lomba untuk menjadi provinsi pertama yang membangun jalan tol,” ujarnya.
Terkait upaya pembebasan lahan, kata Alex, total lahan yang akan diganti rugi seluas 302 hektare (Ha). Rinciannya adalah 176 Ha untuk poros utama dan 126 Ha untuk 4 exit exterchange.
”Kami sudah menyiapkan dana sebesar Rp100 miliar untuk ganti rugi lahan dari APBD. Untuk mempercepat proses ganti rugi lahan, kami akan minta bantuan data tanah yang akan diganti rugi kepada Pemkab Ogan Ilir,” katanya.(19/yop)