BISNIS.COM, WASHINGTON--Google Inc mendekati kesepakatan untuk membayar sekitar US$7 juta guna menuntaskan tuduhan bahwa perusahaan mengumpulkan data pribadi secara tidak benar untuk produk Street View.
Seorang sumber yang tak mau dibuka identitasnya mengatakan perusahaan telah mencapai prinsip kesepakatan dengan lebih dari 30 negara. Resolusi itu bisa saja diumumkan pada awal pekan depan.
Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) menyebut selama periode 3 tahun sejak 2007 Google mengumpulkan informasi pribadi yang sensitif, di antaranya adalah pesan e-mail dan pesan teks, password dan sejarah penggunaan web dari jaringan wi-fi yang tak terkunci.
Google, operator mesin pencari Internet terbesar di dunia, menghadapi masalah pengawasan oleh pejabat pemerintah di seluruh dunia atas cara mereka menangani informasi pribadi.
FCC mendenda Google US$25.000 tahun lalu karena tidak mau bekerja sama dengan investigasi yang ingin masuk ke data yang dikumpulkan perusahaan.
"Kami bekerja keras untuk menjaga hak privasi di Google," kata Nadja Blagojevic, jubir Google yang berbasis di Mountain View, California, seperti yang dikutip Bloomberg dari pernyataan resmi.
"Tapi dalam kasus ini kami tidak melakukannya, itulah sebabnya kami dengan cepat memperketat sistem untuk mengatasi masalah ini." Blagojevic menolak untuk mengomentari kemungkinan penyelesaian damai. (Bloomberg)
KASUS DATA STREET VIEW: Google Dekati Kesepakatan Dengan Regulator
BISNIS.COM, WASHINGTON--Google Inc mendekati kesepakatan untuk membayar sekitar US$7 juta guna menuntaskan tuduhan bahwa perusahaan mengumpulkan data pribadi secara tidak benar untuk produk Street View.Seorang sumber yang tak mau dibuka identitasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
32 menit yang lalu
Strategi Emiten Bank BBNI, BMRI & BNLI Hadapi Tantangan Likuiditas
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
15 menit yang lalu
Panglima TNI Sebut Ada 7 Kasus Menonjol pada September-November 2024
22 menit yang lalu