Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAMOR SBY MEREDUP: Mau Tahu Penyebabnya?

JAKARTA --Peneliti Indo Barometer M. Qodari menengarai pamor Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono mulai luntur di tubuh Partai Demokrat.  SBY kini bukan lagi figur kuat di partai berlambang segitiga Mercy itu. Penurunan pamor SBY dimulai

JAKARTA --Peneliti Indo Barometer M. Qodari menengarai pamor Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono mulai luntur di tubuh Partai Demokrat.  SBY kini bukan lagi figur kuat di partai berlambang segitiga Mercy itu.

Penurunan pamor SBY dimulai ketika Andi Mallarangeng yang dijagokan sebagai ketua umum Partai Demokrat kalah telak dari Anas Urbaningrum.

"Mulai terjadi penurunan pamor SBY pasa  2010.  Kalahnya Andi di kongres partai Demokrat di Bandung  merupakan titik berat. SBY yakin siapa yang dicalonkan akan menang, tetapi ternyata kalah,"  ujarnya dalam diskusi Efek Anas Makin Panas' di Jakarta, Sabtu (2/3).

Pamor SBY, lanjutnya,  semakin menurun dengan banyaknya kasus korupsi yang menggerogoti kader-kader Demokrat.

"Sekarang muncul variabel-variabel lain yang mempengaruhi pamor SBY. Misalnya status korupsi. Pak SBY tidak bisa mendisiplinkan kader. SBY tidak bisa mengangkat pamor lagi," paparnya.

Sementara itu,  Pengamat sosial politik yang juga wartawan Senior Budiarto Shambazy menilai turunnya pamor Presiden SBY juga disebabkan karena menderita sindrom periode kedua. Selain itu, komunikasi politik SBY yang  tidak berjalan maksimal,  menjadi salah satu penyebab penurunan pamor SBY.

"Sekarang kalau dia melakukan jumpa pers nggak ada tanya jawab karena Karena dia takut begitu banyak jebakan yang menurunkan legitimasinya," katanya. (if) (foto: berita plasa msn.com)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Others
Sumber : Sukirno

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper