Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JOKOWI KAMPANYE UNTUK RIEKE-TETEN: Wong Solo itu bukan boneka Partai Politik

Melalui gebrakan-gebrakannya di DKI Jakarta, nama Jokowi menjadi obrolan yang sangat hangat di setiap kalangan masyarakat Indonesia. Setiap tindakan Jokowi menjadi sorotan publik.
 
Beritanya pun pasti menjadi headline di mana-mana. Ketenarannya membuat Jokowi menjadi artis dadakan di Indonesia. Keartisannya ini sangat berbeda dengan artis-artis lainnya di Indonesia.
 
Kalo obrolan tentang artis-artis Indonesia di dominasi dengan perceraian, kasus narkoba, kriminalitas, perselisihan, dan kemewahan yang tidak memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Berbeda dengan obrolan tentang Jokowi yang didominasi dengan prestasi, kesederhanaan, dan ramah yang menyegarkan telinga semua kalangan.
 
Keartisan Jokowi ini kemudian dimanfaatkan oleh PDIP, partai politik yang mengusungnya menjadi Gubernur DKI Jakarta saat ini. Jokowi memang benar-benar jadi artis dalam kampanye Cagub-Cawagub Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki di Depok.
 
Masyarakat yang datang dalam kampanye tersebut lebih banyak menyapa dan menyalam Jokowi dibandingkan cagub-cawagub yang sedang berkampanye. Nah lho! Yang kampanye siapa, yang disapa siapa?
 
Di tengah ketenarannya sebagai Gubernur yang berprestasi, sangat disayangkan apabila kemudian muncul opini-opini negatif dari masyarakat terkait keterlibatan Jokowi dalam kampanye politik orang lain. Memang benar Jokowi melakukannya pada hari libur dan telah mengambil cuti, namun publik bisa saja memandang berbeda.
 
Dengan keikutsertaan Jokowi dalam kampanye memang membuat nama Rieke-Teten menjadi terkenal. Namun benarkah Rieke-Teten mampu menjadi seperti Jokowi ketika terpilih jadi Kepala Daerah di Jawa Barat nanti? Dengan terlibatnya Jokowi dalam kampanye tersebut, secara tidak langsung telah menyampaikan pesan politik kepada rakyat, "Pilihlah Rieke-Teten karena Jokowi  sama dengan Rieke-Teten".
 
Yakin? Rieke-Teten bahkan membuat program yang terkesan disama-samakan dengan program Jokowi-Ahok, yaitu Kartu Jabar Bangkit yang mirip dengan Kartu Jakarta Sehat.
 
Sebelum ke Jawa Barat, PDIP juga berencana menjadikan Jokowi sebagai juru kampanye di Sumatera Utara untuk mendukug  Effendi Simbolon dan Djumiran Abdi yang diusung PDIP. Hal ini seakan-akan menunjukkan sikap PDIP yang menjadi Jokowi sebagai Boneka Politik untuk mendobrak suara.
 
Apabila hal ini terus berlanjut, bisa jadi wibawa Jokowi yang dielukan-elukan seluruh warga DKI menurun. Bagaimana perasaan warga DKI melihat Kepala Daerahnya disuruh-suruh partai sebagai juru kampanye Cagub-Cawagub yang belum tentu menjadi Kepala Daerah dan juga belum tentu memiliki karakter yang sama dengan Jokowi.
 
Bagaimana jadinya jika Cagub-Cawagub yang didukung Jokowi saat ini malah terlibat tindak korupsi atau mengecewakan masyarakat ketika telah menjadi Kepala Daerah. Sebagai warga yang baik, kami hanya ingin memberi saran kepada Bapak Jokowi. Jagalah kepercayaan dari rakyat! Jangan kecewakan rakyat yang telah memberi harapan besar di pundakmu.
 
AMOS ABIGAIL
amosnyaabigail@gmail.com
Bekasi, Jawa Barat
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Lahyanto Nadie

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper