LONDON-Perusahaan multinasional sektor makanan, minuman dan alkohol menggunakan strategi yang serupa dengan yang digunakan oleh industri tembakau untuk melemahkan kebijakan kesehatan masyarakat.
Sejumlah peneliti dari Australia, Inggris dan Brasil menyatakan dalam analisis internasional disebutkan keterlibatan perusahaan dalam pembuatan regulasi kesehatan untuk ‘komoditas yang tidak sehat’.
Para peneliti mengatakan melalui pemasaran yang agresif untuk olahan makanan dan minuman, perusahaan multinasional itu seperti mengendalikan epidemi dalam perkembangan penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker dan diabetes.
Menulis di jurnal medis The Lancet, para peneliti mengutip dokumen industri mereka tentang langkah perusahaan yang berusaha untuk membentuk undang-undang kesehatan dan menghindari regulasi.
Kalangan perusahaan itu mengutip analisis dari penelitian yang dipublikasikan, tapi bias sistematis dari pendanaan industri, tapi artikel tersebut disponsori secara eksklusif oleh perusahaan makanan dan minuman tertentu.
“Regulasi atau ancaman regulasi adalah satu-satunya cara untuk mengubah perusahaan-perusahaan transnasional,” tulis Pimpinan Peneliti Rob Moodie dari University of Melbourne di Australia, seperti dikutip Reuters, hari ini (12/2).
Sementara itu, Ian Gilmore, penasehat khusus alkohol untuk Royal College of Physicians Inggris mengatakan temuan itu sebagai ‘paku terakhir di peti mati’ dari gagasan yang melibatkan industri alkohol dalam upaya merusak kesehatan masyarakat.
Menurutnya, semua pemerintahan serius tentang kesehatan masyarakat, tapi harus dipisahkan antara kegiatan kesehatan publik dengan keterlibatan sektor industri. (Reuters/tri/yus)