Peredaraan narkoba di Indonesia sudah sangat taraf mengkhawatirkan. Tidak lain karena pasokan zat berbahaya yang menyebabkan pemakainya kecanduan dan merusak fisik hingga kematian ini, selain di pasok dari luar negeri juga dari dalam negeri.
Peristiwa penggerebekan yang dilakukan Satuan Direktorat Mabes Polri terhadap industri narkoba rumahan di Perumahan Taman Surya V Blok JJ 5/23 RT 08, RW 03, Pegadungan, Jakarta Barat, sekitar bulan September 2012 lalu, merupakan salah satu contoh.
Belum lagi kasus penangkapan pengedar barang haram yang dikendalikan dari penjara oleh narapidana kasus narkoba. Penjara bukan menjadikan efek jera baginya walaupun telah diberikan hukum mati. Tetapi dimanfaatkan tempat yang nyaman bagi pengedar untuk mengedalikan peredarannnya.
Di samping itu ada yang membuat kita menjadi miris, akibat peredaran narkoba yang tak terkendalai. Para penggunaanya pengguna zat beracun ini sudah beraneka ragam dari masyarakat biasa, artis, politikus hingga aparat hukum. Jika oknum polisi terjerat kasus narkoba, ini hal yang sering terjadi.
Akan tetapi tidak habis pikir jika seorang hakim seorang penegak hukum yang menentukan salah tidaknya terdakwa dalam dalam kasus hukum, menjadi pemakai.
Narkoba telah mengancam berbagai generasi di negeri ini. Bila tidak segera ditangulangi dan diantisipasi sedini mungkin, akan menunggu waktu saja kehancuran moralitas generasi muda bangsa ini. Penanggulangan dan pencegahan bukan menjadi tanggungjawab kepolisian atau Badan Narkotik Nasional (BNN).
Peran serta masyarakat secara keseluruhan, tokoh masyarakat, pendidik, tokoh agama sehingga minimal dapat mempersempit dan menghambat peredaran baram haram tersebut.
SUTAN BAJEBER
Jl. Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
