JAKARTA--Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dikenal sebagai sosok yang humoris.
Guyonan ala Mahfud pun dilontarkan saat HUT-12 Soegeng Sarjadi Syndicate, Senin (28/1). Dalam acara yang dihadiri tokoh seperti Jusuf Kalla, Mahfud didaulat menceritakan pengalamannya.
Profesor bidang hukum itu lantas maju ke podium. Setelah mengucapkan salam, ia bercerita dengan latarbelakang 1980-an di daerah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Di sana ada petani bernama Bejo," ujarnya membuka cerita. Suatu hari, lanjutnya, ia didatangi petugas yang menanyakan sejak kapan si petani tinggal di tanahnya.
"Saya tinggal di sini sejak lama, ini tanah moyang saya," ujar Mahfud menirukan sang petani.
Petugas lantas menanyakan surat bukti kepemilikan tanah. Akibat tidak bisa menunjukkan alat bukti kepemilikan, ia dan keluarganya lantas diusir serta tanah itu diklaim milik negara.
Jalan kehidupan lantas mengantarkan sang petani tinggal di tanah yang lain. Petugas berbeda pun mendatanginya dan menanyakan surat keabsahan hak milik tanah.
"Bapak, ini zaman merdeka, jadi harus ada surat kepemilikan tanah bukti atas lahan yang ditinggali," ujar Mahfud menirukan petugas.
Lantas, sang petani pun pindah untuk kedua kali ke daerah lain. Tapi nahas, petugas lain mendatangi dan menanyakan surat kepemilikan.
Sang petani lantas bertanya,"Kapan selesainya merdeka itu kalau kayak begini terus?"
Cerita satir soal Bejo yang disampaikan Mahfud MD itupun memicu gelak tawa miris para hadirin.
Sebelum menceritakan kisah Bejo, Mahfud menegaskan bahwa berpolitik, bernegara merupakan jalan untuk mewujudkan kemerdekaan, keadilan dan perwujudan hak asasi manusia.
Garin Nugroho, sineas yang hadir dalam acara itu menilai guyonan Mahfud itu mencerminkan banyak persoalan ketidakadilan di masyarakat.
(Faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=184&h=104)
.jpg?w=300&h=221)
