MAKASSAR: Lembaga Survey siap adu jitu dalam memastikan siapa kandidat Gubernur Sulsel 2013-2018 yang akan dipilih besok (Selasa 22/1).
Lembaga-lembaga survey ini meski tidak murni independen karena sebagian sudah terlibat sebagai kosultan politik selama proses pilkada, namun hasil perhitungan sementaranya ditunggu oleh masyarakat.
Lembaga Survey yang dimpimpin Denny JA, misalnya, lewat akun twitternya ia menyebutkan "Siapa Gubernur Sulsel terpilih? Besok selasa 22 Jan, quick count di twitter DennyJA_WORLD sejak jam 13.00, updated setiap 10 menit.
Denny JA diketahui adalah salah satu konsultan politik dibelakang pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Numang. Selain melalui media social, lembaga survey milik Denny JA juga akan bekerja sama dengan TV One untuk live Pilkada Sulsel.
Berdasarkan iklan yang ditanyakan di salah satu televise nasional bahwa hasil perhitungan cepat Pilkada Sulsel (Quick Count) akan disajikan 2 jam setelah proses perhitungan suara dilaksanakan.
Kemungkinan pada pukul 16.00 wita sudah ada laporan dari hasil Quick Count dari lembaga survey yang dipublis di media. Proses hitung cepat ini memang tidak menjadi fakta kemenangan, tetapi hasilnya bisa mempengaruhi kondisi politik di daerah itu.
Jaringan Survei Indonesia (JSI) akan melakukan penghitungan cepat yang dipusatkan di Grand Clarion Hotel, Makassar. Penghitungan akan dimulai pukul 14.00-17.00.
JSI akan menggunakan 330 TPS dari 15 ribu lebih TSP di 24 kabupaten/kota di Sulsel. TPS tersebut menjadi sampling dengan pemilihan lokasi menggunakan metode multistage random sampling.
Sementara itu, Adhyaksa Supporting House menggelar quick count di Hotel Santika, Makassar. Penghitungan akan dimulai pukul 14.00. Adhyaksa akan menggunakan 405 TPS sebagai sampling penghitungan cepat dengan klaim margin of error 1 persen.
Tidak hanya itu Celebes Research Center (CRC) akan mengumumkan hasil hitung cepat sekitar pukul 17.00. CRC bekerja sama dengan Celebes TV sebagai stasiun televisi lokal.CRC menggunakan sekitar 300 TPS sebagai sampling dengan margin of error 1%.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel), Jayadi Nas membantah melarang pelaksanaan quick count atau perhitungan cepat.
"Saya tidak pernah melarang. Bahkan saya ajak, ayo kita kawal bersama-sama hasil penghitungan suara ini," ujar Jayadi kepada wartawan Senin (21/1).
Sebelumnya beredar kabar KPUS Sulsel melarang quick count. Pada hal selama ini quck count dijadikan sebagai juga barometer bagi pemiih supaya penyelenggara pemilu (pilkada) tidak memainkan hasil. (K15/k56/mnk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
