DEPOK: Program Vokasi Univeritas Indonesia (UI) dan Abdurrahman Wahid Center (AWC) UI mengadakan diskusi terbatas bertajuk Islam and Secular Democracy in Post 'Arab Spring'.
Hadir sebagai narasumber Prof. Greg Barton, Director for Islam and the Modern World (CIMOW) Centre and Deputy UNESCO Chair in Interreligious and Intercultural Relation -Asia Pasific, Monash University, Melbourne, Australia.
“Diskusi ini berlangsung di Perpustakaan Baru UI, lantai 5, Jumat (18/1) mulai pukul 13.30-15.00 WIB,” kata panitia diskusi Devie Rahmawati.
Greg Barton banyak melakukan penelitian perbandingan Islamd an demokratisasi di Turki dan negara-negara Arab dan Asia Tenggara yang memberi presentasi gambaran proses tersebut.
Gerakan demokratisasi di negara-negara Arab atau yang sering disebut ‘Arab Spring’ belum selesai. Namun, setidaknya di beberapa bagian di negara-negara Arab, sudah menunjukkan arahnya yang cukup jelas. Seperti menguatnya faktor gerakan Islam dalam arti yang konservatif dalam mempengaruhi arah baru demokrasi.
Hal ini bisa dilihat setidaknya apa yag sedang terjadi di Mesir dan Libia.
Di Indonesia, meskipun kebangkitan demokratisasi telah lebih awal terjadi, sejak 1998, tapi hingga sekarang belum menunjukkan kematangannya.
Arah demokratisasi itu sejalan dengan apa yang terjadi di Arab, yaitu kian menunjukkan konservatieme yang kian menonjol.Bisa disebutkan menguatnya keterlibatan agama yang didukung oleh pengelola negara.
Mungkin menarik untuk memperbandingkan fenomena yang terjadi di negara-negara Arab dan Indonesia sebagai sama-sama negara yang berpenduduk mayoritas Muslim. Muncul pertanyaan, bagaimana masa depan demokrasi dan bagaimana pula pengaruh Islam dalam proses tersebut? (bas)(Foto:eia.gov)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
