Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBANGKIT LISTRIK : Pembangunan Tenaga Panas Bumi Baturaden segera dimulai

PURWOKERTO – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Banyumas, Jawa Tengah, memastikan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Baturraden segera dimulai.

PURWOKERTO – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Banyumas, Jawa Tengah, memastikan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Baturraden segera dimulai.

"Kemarin kebetulan saya habis rapat Rencana Anggaran Biaya dan Kerja 2013, jadi bulan April nanti mulai pembangunan infrastruktur jalan, pelebaran jalan," kata Kepala Dinas ESDM Banyumas Anton Adi Wahyono, Kamis (17/1/2013).

Menurutnya, selanjutnya pada Oktober mulai dilakukan pengeboran untuk eksplorasi. Setelah dilakukan pengeboran di tiga titik, nantinya akan ditentukan "wellhead" (komponen pada permukaan sumur panas bumi).

"Titik A dan B di Brebes, sedangkan M di Banyumas (Baturraden, red.). Mudah-mudahan pada 2017 sudah operasional," katanya.

Disinggung mengenai lahan pengganti kawasan hutan lindung yang akan dipakai untuk eksploitasi, dia mengatakan, dalam waktu dekat Perhutani akan datang ke lokasi guna menghitung jumlah tegakan dan membicarakan masalah lahan pengganti.

"Yang jelas, penggantian dua kali lipat karena berdasarkan cakupan luasan hutan di Jawa Tengah itu kurang dari 30%, sehingga jika menggunakan tanah Perhutani 1 hektare, diganti 2 hektare," katanya.

Data dari Dinas ESDM Banyumas, saat ini sedang dilakukan pengukuran topografi di kawasan lereng selatan Gunung Slamet dan berbagai kegiatan guna mencari akses jalan yang paling baik untuk menuju sumur pengeboran PLTPB Baturraden.

Sementara dalam surat rekomendasi Pinjam Pakai Hutan Lindung dari Kementerian Kehutanan Nomor SK.450/Menhut-II/2012 yang turun pada 13 Agustus 2012 dan diterimakan sebagai tembusan kepada Dinas ESDM Banyumas, disebutkan luas lahan hutan lindung yang diizinkan untuk dipinjam pakai seluas 44 hektare dari yang diusulkan oleh PT Sejahtera Alam Energy (SAE) selaku penggarap proyek, yakni seluas 49 hektare.

Saat ini PT SAE juga sedang mengajukan izin penggunaan air permukaan Sungai Serayu kepada Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) karena akan digunakan pada masa pengeboran sumur panas bumi meskipun saat beroperasi akan menggunakan air tanah.

Proyek PLTPB Baturraden senilai Rp7 triliun ini pada tahap awal operasional tahun 2017 akan memroduksi listrik sebesar 110 megawatt, tahap II tahun 2019 mencapai 77 megawatt, dan tahap III tahun 2022 sebesar 44 megawatt.

Total produksinya mencapai 131 megawatt, namun dalam program sebesar 220 megawatt, karena sisanya 11 megawatt sebagai cadangan. (Antara/dba/dot)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper