Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA PERBANKAN: Bank Jateng Pada 2012 Laba Rp766 miliar

SEMARANG – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah meraih laba sebelum pajak sebesar Rp766 miliar pada periode 2012 lalu, tumbuh 33,9% dibandingkan dengan 2011.

SEMARANG – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah meraih laba sebelum pajak sebesar Rp766 miliar pada periode 2012 lalu, tumbuh 33,9% dibandingkan dengan 2011.

Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng Haryono mengatakan peningkatan laba yang cukup signifikan tersebut didorong oleh ekspansi kredit yang tumbuh 34,5% selama 2012, menjadi Rp18,36 triliun.

“Kenaikan laba tersebut sejalan dengan ekspansi kredit kami. Selain itu, juga ada faktor kualitas kredit yang tercermin dari rasio NPL [non perfoming loan] turun menjadi 0,8%,” ujarnya ketika menerima kunjungan Bisnis, Rabu (16/1/2013).

Menurutnya, ekspansi kredit tersebut banyak diarahkan ke sector produktif, seperti usaha mikro, kecil dan menengah. Kredit produktif meningkat sekitar 55% selama 2012, dibandingkan denga tahun sebelumnya.
 

“Beberapa contohnya KUR [kredit usaha rakyat] kami meningkat 28,73%, selanjutnya kredit ketahanan pangan dan energi meningkat 28,58%,” jelasnya.

Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menembus Rp22,11 triliun pada akhir 2012, meningkat 14,05% dari setahun sebelumnya. Perseroan memang sengaja tidak mengenjot DPK agar rasio intermediasi [loan to depsosit ratio/ldr] bisa meningkat serta menurunkan biaya dana.

“LDR kami saat ini berada di posisi 82%, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi Oktober ketika DPK yang berasal Pemerintah Daerah masih banyak. Ini kami lakukan dengan membatasi deposito special rate ,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi DPK dari Bank jateng cukup sehat, karena dana  non-Pemda telah memiliki porsi  60,35%. “Ketergantungan terhadap dana Pemda sudah berkurang,” ujar Haryono yang telah berkarir sejak awal di Bank Jateng.

Seluruh kinerja selama 2012 telah mendongkrak aset Bank Jateng sebesar 16% menjadi Rp26,66 triliun. Kinerja itu lebih tinggi dibandingkan dengan aset industri perbankan nasional yang tumbuh sekitar 11%. (dot)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper