Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar dinilai kondusif, investasi asing di sektor properti naik 25%

JAKARTA-Investasi asing di sektor real estat Indonesia pada tahun ini diperkirakan meningkat lebih dari 25%, seiring kondusifnya situasi pasar.
 
Rusmin Lawin, Sekretaris Jenderal Federasi Real Estate Internasional (FIABCI) Regional Asia Pasifik, mengatakan dari tahun 2011 ke 2012, diprediksi terdapat peningkatan investasi di sektor real estate regional tersebut sekitar 25%.
 
"Nah, untuk Indonesia, tahun ini kemungkinan besar investasi asing di sektor properti atau real estate lebih dari 25% itu. Sebab, pada 2012 bisa jadi mereka (para investor asing) baru sekedar menjajaki," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (16/1).
 
Pertumbuhan pasar yang cukup tinggi tahun lalu dan besarnya permintaan domestik maupun asing , menurutnya, merupakan salah satu penyebab Indonesia, terutama Jakarta, dilirik oleh investor asing properti.
 
Dia melanjutkan, belum stabilnya kondisi ekonomi AS dan Eropa menyebabkan para investor ini mulai mengincar pasar negara berkembang, dan Indonesia merupakan salah satu favorit. 
 
Namun, dia tidak bisa menyebutkan nilai investasi asing di real estate Indonesia, karena tidak semuanya diinformasikan ke publik.
 
Sebagai gambaran, lembaga riset properti DTZ pada pertengahan tahun lalu mencatat investasi sektor real estate di Asia Pasifik sepanjang 2011 mencapai US$3,9 triliun, atau berkontribusi sebesar 32,2% terhadap total investasi real estate global.
 
Anton Sitorus, Kepala Riset Jones Lang Lasalle Indonesia, memaparkan selain gejolak ekonomi AS dan Eropa, faktor pendorong kemungkinan naiknya investasi asing ini adalah melambatnya pertumbuhan ekonomi China dan India.
 
"Hal ini menjadi keuntungan bagi Indonesia yang dipandang sebagai salah satu emerging market dengan tingkat kestabilan ekonomi domestik yang cukup solid," terangnya.
 
Jenis properti yang paling diincar, lanjutnya, adalah perkantoran dan residensial premium di kawasan sentra bisnis Jakarta. Proyek kota mandiri maupun  perumahan di lokasi yang sudah mapan juga menjadi salah satu pilihan investor asing tersebut.
 
Todd Lauchlan, Country Head Jones Lang Lasalle Indonesia, merinci kebanyakan investor asing yang membidik sektor properti Indonesia berasal dari Korea, Jepang, Singapura, Hongkong, hingga Malaysia.
 
Investor yang masuk pasar Indonesia dalam bentuk pengembang, pada umumnya telah memiliki pasar yang berpusat di negara-negara mapan Asia. Di Indonesia, mereka menjalin kerjasama dengan pengembang lokal.
 
"Salah satu hal yang membuat investor asing ragu masuk pasar properti Indonesia adalah sangat kuatnya posisi pengembang lokal, baik dari segi modal maupun pengembangan usaha. Dengan demikian, mereka lebih suka menjalin kerjasama seperti membentuk Joint Venture," terang Anton.
Baik Rusmin maupun Anton, berpendapat bahwa kesempatan ini harus ditanggapi pemerintah dengan membenahi infrastruktur dan birokrasi yang ada saat ini. (Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Fahmi Achmad

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper