Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SEKS DAN SARA: Inilah Ulah Farhat Abbas dan Muhammad Daming Sunusi

JAKARTA-Muhammad Daming Sunusi mestinya tidak menuai cercaan seperti terjadi saat ini, jika tak ada keinginan bercanda di tengah suasana tegang mendapat pertanyaan dari anggota DPR.Konon, calon hakim agung Muhammad Daming Sunusi ditanya soal layak tidaknya

JAKARTA-Muhammad Daming Sunusi mestinya tidak menuai cercaan seperti terjadi saat ini, jika tak ada keinginan bercanda di tengah suasana tegang mendapat pertanyaan dari anggota DPR.

Konon, calon hakim agung Muhammad Daming Sunusi ditanya soal layak tidaknya hukuman mati ditimpakan kepada pelaku pemerkosaan.

Pertanyaan serius itu diajukan anggota Komisi III dari Fraksi PAN Andi Azhar saat berlangsung fit and proper test hakim agung, Senin (14/1/2013).

Daming yang digambarkan sejumlah media massa terkesan gugup menjawab, “Yang diperkosa dengan yang memerkosa ini sama-sama menikmati. Jadi, harus pikir-pikir terhadap hukuman mati.”

Sesaat ruangan sidang digambarkan riuh dengan tawa. Selebihnya, hujan caci maki menerpa.

Di Twitter, komentar penuh kemarahan mengalir. Tak hanya kepada Daming, melainkan juga untuk anggota komisi III yang saat itu tidak langsung memprotes pernyataan calon hakim agung tersebut.

Cercaan dan komplain akhirnya mengalir dari berbagai pihak. Kalangan LSM hingga pejabat negara tak henti mencela Daming.

Tak tahan dengan banjir protes, akhirnya Daming meminta maaf. Itu dilakukannya dalam konferensi pers, Selasa (15/1), dalam derai air mata.

Permasalahan kalau, bisa jadi juga terjadi pada kasus Farhat Abbas. Pengacara ini juga dikenal sebagai suami penyanyi Nia Daniati, si pelantun lagu Gelas-Gelas Kaca.

Kalau saja Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama tidak meributkan soal pelat B 2 DKI yang digunakan pihak yang tidak semestinya, dan kalau saja Farhat pun tidak terpancing untuk berkomentar di Twitter dengan membawa-bawa etnis, perkara tentu tidak akan berpanjang-panjang.

Tapi, meminjam bahasa Jawa, Farhat sudah kebacut ngomong alias terlanjur berucap. Hasilnya, ia pun menuai berbagai komentar miring di mikroblog Twitter.

Sebenarnya Farhat sempat meminta maaf kepada Ajok terkait dengan kicauannya yang dinilai rasis. “Pak Wagub Ahok yg bijaksana! Minta maaf ya , tks anda tak sensi , Kita tutup masalah plat nomor Mobil, slmt berkarya” tgu kritik sy yg lain,” tulis @farhatabbaslaw  pada Kamis, pukul 10:19 (10/1).

Tapi, karena semua sudah terlanjur, akhirnya komentar kemarahan dan cibiran pun mengalir kepada Farhat. Bahkan, Anton Medan mantan preman yang kini mengasuh pondok pesantren, melaporkan Farhat ke kepolisian.

Kini, kedua nama yang sama-sama berlatar belakang hukum, Daming dan Farhat, sedang menuai akibat dari keterlanjurannya. Mungkin kalau, sekali lagi kalau, waktu bisa diputar mundur, keduanya akan memilih untuk menghindari kata-kata kontroversial yang saat ini terlanjur mereka keluarkan.

Selebihnya, tinggal Anda kini yang memberi penilaian manakah yang lebih baik di antara keduanya. Apakah pilih Daming yang langsung meminta maaf hingga bercucuran air mata, atau pilih Farhat yang meminta maaf melalui pesan singkat di Twitter dengan gaya yang boleh dibilang profan ? Salam. (Kabar24/sae/LN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Lahyanto Nadie

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper