JAKARTA:  Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) setiap tahunnya di seluruh negara tropis, khususnya di Indonesia, menarik hati Tri Yunis Miko dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, untuk meneliti lebih jauh dan menjadikannya sebagai disertasinya.

Tujuan dari penelitian disertasinya tersebut adalah untuk melihat efek intervensi (penggunaan insektisida, larvasida, dan fogging) terhadap DBD di Indonesia.

Disestasi tersebut diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dalam Program Studi Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

"Hasil temuan di lapangan diantaranya penggunaan gabungan dua intervensi, yaitu insektisida dan larvasida memberikan kontribusi paling besar dan optimal dalam menurunkan kejadian DBD di Indonesia, jika dibandingkan dengan penggunaan fogging baik di level rumah tangga, desa, dan kabupaten," kata Tri dalam paparannya di hadapan tim sidang dan penguji Senat Akademik UI yang diketuai oleh Bambang Wispriyono, di Kampus UI Depok, Selasa (15/1).

Penelitian untuk disertasi berjudul Modeling Intervensi Demam Berdarah Dengue di Indonesia (Suatu Pendekatan Kontekstual) itu, dilakukan selama dua tahun, 2009-2011 di 265 kabupaten/kota di Indonesia, dengan memakai data skunder.

Tri juga menyebutkan penggunaan insektisida merupakan intervensi yang memiliki efek dan kontribusi yang paling besar, dibandingkan dengan intervensi lainnya.

Disertasinya tersebut mendapatkan nilai sangat memuaskan dari para tim penguji. Tri merupakan lulusan doktor pertama pada 2013 ini di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. (Bsi)