JAKARTA—Ahok mengakui tidak tergolong orang pintar yang selalu mendapatkan nilai bagus ketika duduk di bangku sekolah.
Hal itu dikatakannya saat memberi sambutan di depan guru dan siswa penerima Penghargaan Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Provinsi DKI Jakarta di Balai Agung Balai Kota DKI, Jumat (11/1/2013).
“Saya tidak pernah dapat nilai bagus jadi bodoh lewat, pinter nggak sampai. Kalau pinter seperti Profesor dan dosen. Kalau terlalu bodoh nggak berguna, saya ditengah-tengah,” ujarnya.
Bicara sekolah dan kesehatan juga bicara akhlak takut akan tuhan karena masih ada sekolah yang hanya mengejar rangking sekolah dengan rekayasa nilai. Begitu juga bicara kesehatan juga bicara mental pula. Kalau orang sehat kelakuannya berbahaya negara ini akan hancur. “Sistem UKS tidak hanya kebersihan saja tapi juga mental,” katanya.
Dia mengajak sekolah untuk mulai didik siswa berbasis kesehatan. Apa yang jelek jelek sudah dilakukan pada masa lalu tidak perlu dibongkar lagi karena tidak bikin orang maju. Anak didik merupakan aset deposito berharga yang akan membantu orang tua ketika mengalami kesulitan.
“Ibu saya cerita, banyak orang berpikir warisan deposito ke anak. Ketika dirampok dibunuh seketika jadi orang miskin. Tapi orang sehat, belajar kasih sesama, empati orang lain itu deposito,” terangnya.
Deposito bukanlah harta warisan maupun uang tapi anak anak. Ketika orang tua kesusahan maka anak yang akan menyokong orang tua. Dengan begitu negara ini akan menjadi kita akan jadi bangsa yang kuat,” tegas Ahok. (spr)