LAMPUNG TENGAH: Kondisi Lampung Tengah (Lamteng), Provinsi Lampung telah kondisif setalah sebelumnya ada informasi yang menyebutkan salah satu kampung di daerah tersebut akan diserbu oleh masa dari desa lain.Berdasarkan pantaun, di Kecamatan Gunung Sugih, Kabupanten Lamteng, Sabtu (29/12), puluhan aparat masih tetap melakukan penjagaan di sejumlah titik yang diduga menjadi tempat berkumpulnya warga dari ke dua kampung yakni Terbanggi Agung, Kabupaten Lamteng dan Kampung Tegeneneng, Kabupaten Pesawaran. Yang pada malam harinya kedua kampung tersebut hampir bertikai, namun berhasil dicegah oleh aparat kepolisian dan pemerintah setempat.Puluhan aparat bersenjata lengkap, tetap bersiaga untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Aparat brimob pun berlalu-lalang setiap jamnya untuk menjaga stabilitas keamanan didaerah tersebut.Aparat kepolisian pun, masih berusaha melakukan upaya perdamaian untuk mengentikan perselisihan diantara ke dua belah pihak. Karena, sejumlah warga pun menginginkan perdamaian yang abadi didaerah tersebut."Kalo bisa damai saja mas jangan terpancing informasi yang menyesatkan," kata Rahmi warga Lampung Tengah.Dia mengatakan, suasana yang damai ini jangan diganggu dengan masalah kecil, semua harus diselsaikan dengan musyawarah.Semua masalah, bisa diselsaikan dengan musywarah terlebih ke dua kampung sudah lama hidup berdampingan. Jika ini diganggu dengan masalah kecil, bisa merusak keharmonisan yang sudah terbangun sejak lama.Hal senada pun, diungkapkan warga lainnya yang menginginkan perdamaian. Arif mengatakan, perdamaian adalah jalan satu-satunya karena pertikaian tidak akan memcahkan masalah, jika pun masuk ranah kriminalitas biarkan pihak berwenang yang menyelesaikan masalah."Jika masala ini bisa diselsaikan dengan musyawarah, kenapa tidak cepat selesai. Semua masalah, bisa diselesaikan dengan cara yang bijaksana tanpa harus ada pertikaian."Sebelumnya, pada Jumat(28/12) sekitar pukul 19.00 WIB ada isu yang mengatakan bahwa Kampung Terbanggi Agung akan diserang oleh Kampung Tegeneneng namun itu tidak terjadi karena pihak kepolisian dibantu dengan perangkat kampung berhasi mencegahnya. Di kampung masing-masing dengan melakukan pengamanan.Permasalahan ini berawal dari beberapa hari lalu, yang pada saat itu truk pembawa pupuk dari Kampung Tegeneneng kecelakaan dan pemuda dari Kampung Terbanggi Agung meminta uang keamanan sebenyak Rp5 juta, namun sang supir hanya menyanggupi Rp1 juta.Kemudian, pada saat bediskusi telepon genggam supir hilang diduga diambil oleh salah satu warga Kampung Terbanggi Agung. Dan supir pun, melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.Beberapa hari kemudian, supir tersebut kembali ke Polres setempat untuk menanyakan perkembangan laporan tersebut. Namun, dari pihak yang merasa dilaporkan mendengar informasi lain bahwa akan ada penyerangan di daerahnya. (Antara/Bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
