TOKYO-Bank sentral Jepang menambah dana program belanja asetnya untuk yang ketiga kali dalam 4 bulan terakhir dan mempertimbangkan untuk menaikkan target inflasinya karena desakan dari pemerintah yang baru.
Shinzo Abe, calon Perdana Menteri Jepang terpilih telah mendesak bank sentral untuk berbuat lebih guna menghentikan penurunan harga dan menggenjot pertumbuhan perekonomian terbesar ketiga di dunia itu.
Bank of Japan (BoJ) pada hari ini (20/12) menyatakan akan meningkatkan dana itu menjadi 76 triliun yen atau US$903 miliar dari 66 triliun yen dan mempertahankan dana program pinjaman kreditnya sebesar 25 triliun yen.
Abe, yang partainya memenangkan pemilihan umum (pemilu) pada pekan lalu, memiliki kesempatan untuk menentukan arah kebijakan Bank Jepang pada awal tahun depan saat masa jabatan Gubernur Bank Jepang Masaaki Shirakawa dan kedua deputinya berakhir.
Abe mendesak target inflasi 2%, lebih tinggi dari target pemerintah saat ini yakni 1%. Nilai tukar yen telah anjlok 5% sejak hasil pemilu diumumkan pada 14 November 2012 karena investor mengantisipasi kebijakan moneter yang lebih ekspansif dari Jepang.
Junko Nishioka, kepala ekonom RBS Securities Japan Ltd. di Tokyo, mengatakan kemungkinan pelonggaran moneter yang lebih agresif semakin meningkat. “Bank Jepang tengah menanggapi pemerintahan yang barunya,” kata mantan pejabat Bank Jepang itu. (foto: bizdaily.com.sg/Bloomberg/yus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1689913916.jpg?w=184&h=104)
